Penundaan Pengangkatan ASN di Kalteng, Para Calon Merasa Dirugikan

LOKAL PEMERINTAHAN

PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Para calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kalimantan Tengah mengungkapkan kekecewaan mereka atas rencana penundaan pengangkatan yang diumumkan secara mendadak. Banyak dari mereka merasa dirugikan, terutama karena telah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya demi mengabdi sebagai ASN.

Salah satu calon ASN, Nisa, yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan di Kabupaten Kapuas, mengaku mengalami kerugian besar akibat perubahan jadwal ini. Ia telah mengundurkan diri dan pindah ke Kota Palangka Raya dengan harapan segera memulai tugasnya sebagai pegawai negeri. Namun, dengan adanya penundaan ini, ia harus menghadapi ketidakpastian yang cukup sulit.

“Perubahan jadwal yang tiba-tiba ini benar-benar merugikan kami. Banyak dari kami yang sudah mengorbankan pekerjaan sebelumnya demi menjadi ASN. Bahkan, beberapa di antara kami harus membayar denda akibat resign sebelum kontrak kerja berakhir,” ujar Nisa kepada awak media, Selasa (11/3).

Tidak hanya itu, Nisa juga menyoroti biaya tambahan yang harus dikeluarkan, seperti transportasi dan akomodasi di tempat penempatan baru. Hal ini semakin menambah beban bagi para calon ASN yang kini terjebak dalam ketidakpastian.

Senada dengan Nisa, Hikmah, calon ASN yang diterima di Kabupaten Barito Utara, juga mengungkapkan kekecewaannya. Sebagai seorang fresh graduate dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, ia merasa keputusan ini sangat berdampak bagi para lulusan baru yang belum memiliki pekerjaan tetap.

“Keputusan ini sangat berdampak bagi kami, terutama yang baru lulus dan belum memiliki pengalaman kerja. Menunggu tanpa kepastian sangatlah sulit, apalagi mencari pekerjaan sementara juga tidak mudah. Apakah kami harus menunggu hingga berbulan-bulan tanpa kepastian, atau mencari pekerjaan yang juga tidak bisa memberi jaminan karena kami akan mengundurkan diri sebelum Oktober?” keluh Hikmah.

Hikmah berharap agar pemerintah, khususnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), dapat segera memberikan kejelasan terkait pengangkatan ASN ini. Ia berharap keputusan ini dapat segera direvisi agar para calon ASN tidak semakin terbebani secara finansial dan mental.

“Kami hanya berharap pengangkatan ini bisa segera dilakukan agar kami bisa bekerja sesuai harapan dan tidak terus berada dalam ketidakpastian,” pungkasnya.

Penundaan ini menjadi perhatian bagi banyak calon ASN yang telah mempersiapkan diri dengan berbagai pengorbanan. Keputusan dari pemerintah diharapkan dapat segera memberikan kepastian dan solusi terbaik bagi mereka yang terdampak. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *