PRADANAMEDIA/ MUARA TEWEH – Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Barito Utara, pihak kepolisian setempat meningkatkan pengamanan dengan menambah jumlah personel. Kapolres Barito Utara (Barut) AKBP Singgih Febyanto, melalui Kabag Ops Kompol Masriwiyano, mengungkapkan bahwa sesuai arahan dari Kapolda Kalimantan Tengah dan Kapolres Barut, akan ada penambahan kekuatan pengamanan.
“Dalam rangka pelaksanaan PSU, pengamanan akan diperkuat dengan dukungan personel dari Ditsamapta dan Brimob Polda Kalteng. Selain itu, kami juga mendapatkan bantuan dari jajaran kepolisian di Murung Raya, Barito Selatan, dan Barito Timur, serta dukungan dari TNI. Total personel yang diterjunkan mencapai 650 orang,” jelas Kompol Masriwiyano pada Rabu (12/3/2025).

Selain itu, untuk memastikan keamanan di sekitar TPS, setiap lokasi PSU akan dilengkapi dengan pos pengamanan khusus. “Sesuai petunjuk pimpinan, setiap TPS yang menggelar PSU akan memiliki pos pengamanan guna mengontrol situasi di lapangan,” tambahnya.
Pihak kepolisian juga akan berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait pembatasan akses bagi masyarakat yang tidak berkepentingan di sekitar lokasi TPS. Langkah ini diambil guna mencegah potensi penumpukan massa yang dapat mengganggu kelancaran jalannya PSU.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk membatasi warga yang tidak memiliki kepentingan agar tidak berada di sekitar TPS. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerumunan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan,” tegasnya.
Selain membatasi akses, kepolisian juga akan memperketat pengawasan dengan melakukan razia terhadap barang bawaan masyarakat yang masuk ke area TPS. “Kami akan menggelar razia guna memastikan tidak ada barang-barang yang dapat mengganggu keamanan,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Kompol Masriwiyano mengimbau kepada seluruh masyarakat Barito Utara untuk tetap menjaga kondusivitas serta saling menghormati perbedaan pilihan politik.
“Keamanan dan ketenteraman Barut adalah tanggung jawab kita bersama. Perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal yang wajar, tetapi yang terpenting adalah menjaga persatuan dan persaudaraan. Jika ada hal-hal mencurigakan yang berpotensi mengganggu keamanan selama proses PSU, kami mengimbau masyarakat untuk segera melaporkannya kepada pihak berwenang,” pesannya.
Sebagai informasi, PSU akan digelar pada Sabtu, 22 Maret 2025, di TPS 01 Kelurahan Melayu dan TPS 04 Desa Malawaken. Pihak KPU dan Bawaslu telah melakukan berbagai persiapan guna menyukseskan pelaksanaan PSU tersebut. (RH)
