JAKARTA – Dunia jurnalistik Indonesia kembali berduka. Wartawan senior sekaligus salah satu pendiri Majalah Berita Mingguan (MBM) Tempo, Fikri Jufri, berpulang pada Kamis (6/3) pukul 09.41 WIB. Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra.
“Benar, Pak Fikri Jufri telah berpulang. Kami sangat kehilangan,” ungkap Setri saat dihubungi oleh awak media.
Jenazah Fikri Jufri sebelumnya disemayamkan di kediamannya di Serenia Hills Cluster Signature Blok O 19, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah Ashar, jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta.

“Kami mohon doa dari semua pihak agar amal ibadah Almarhum diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala dosanya, serta diberikan tempat terbaik di sisi-Nya,” demikian tertulis dalam pesan resmi yang disampaikan pihak keluarga.
Jejak Karier dan Perjalanan Hidup
Fikri Jufri lahir di Jakarta pada 25 Maret 1936. Ia mengembuskan napas terakhir pada usia 82 tahun. Perjalanan pendidikannya dimulai dari Algemene Lagere School (ALS), lalu berlanjut ke SMP Negeri X dan SMA Kristen Pintu Air, yang semuanya berada di Jakarta.
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI), meski tidak sampai menyelesaikan pendidikannya. Fikri juga pernah mengikuti Seminar untuk Penulis Ekonomi di Manila pada tahun 1968 dan memperoleh Fellowship Jurnalistik Profesional di Universitas Stanford, Amerika Serikat, pada periode 1972/1973.
Karier jurnalistiknya dimulai sebagai reporter di Harian Kami pada tahun 1967-1968, sebelum kemudian bergabung sebagai reporter di Harian Pedoman pada tahun 1968-1969. Dari sanalah kiprahnya semakin berkembang, hingga akhirnya ia turut serta mendirikan Majalah Tempo, yang hingga kini menjadi salah satu media investigasi terkemuka di Indonesia.
Kepergian Fikri Jufri menjadi kehilangan besar bagi dunia pers nasional. Dedikasi dan kontribusinya dalam membangun jurnalisme berkualitas akan selalu dikenang oleh rekan-rekan seprofesi dan masyarakat luas. (RH)
