Pemprov Kalteng Fokus Realisasikan Kuliah Gratis, Program TABE Dalam Proses Audit BPK

LOKAL PENDIDIKAN

**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus menggenjot realisasi program kuliah gratis sebagai bagian dari visi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng untuk menciptakan satu keluarga, satu sarjana. Program ini dikoordinasikan langsung oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, dengan sasaran utama warga tidak mampu yang tinggal di daerah pedalaman atau sulit akses pendidikan.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, M. Reza Prabowo, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program beasiswa TABE (Tabungan Beasiswa Berkah) yang telah dijalankan sebelumnya. Evaluasi ini sejalan dengan proses audit yang sedang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Kami sedang melakukan audit internal dan evaluasi program TABE secara menyeluruh, sembari menunggu hasil pemeriksaan dari BPK,” ujar Reza.

Kuliah Gratis dan Beasiswa TABE, Dua Skema Berbeda

Reza menegaskan bahwa program kuliah gratis berbeda secara mendasar dengan program beasiswa TABE, baik dari sisi tujuan maupun mekanisme penyalurannya. Jika TABE menyalurkan dana langsung ke rekening mahasiswa, maka program kuliah gratis disalurkan langsung ke perguruan tinggi untuk membayar biaya perkuliahan.

“Skema ini memastikan bantuan pendidikan benar-benar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Sesuai arahan Pak Gubernur, bantuan pendidikan harus digunakan secara optimal,” jelasnya.

Program ini juga dirancang untuk menyasar keluarga yang belum memiliki lulusan sarjana, dengan basis data mengacu pada Kartu Keluarga (KK) agar tidak terjadi tumpang tindih penerima manfaat.

Meski demikian, Reza menambahkan bahwa penerima beasiswa TABE tetap bisa mengikuti program kuliah gratis apabila memenuhi persyaratan, terutama berasal dari keluarga prasejahtera dan belum memiliki sarjana di rumah.

Kerja Sama dengan 32 Perguruan Tinggi, Bantuan Rp5 Juta per Mahasiswa per Tahun

Sebagai bentuk implementasi nyata, Dinas Pendidikan Kalteng telah menjalin kerja sama dengan 32 perguruan tinggi se-Kalimantan Tengah, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

Setiap mahasiswa penerima program akan mendapatkan bantuan biaya kuliah sebesar Rp5 juta per tahun, dan bantuan tersebut akan terus diberikan hingga mahasiswa dinyatakan lulus.

“Program ini tidak sekadar bantuan jangka pendek. Kami ingin memastikan siswa-siswi Kalteng tidak hanya tamat SMA, tapi juga tuntas hingga jenjang perguruan tinggi,” pungkas Reza. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *