NUSANTARA – Rencana pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Januari 2025, kini resmi ditunda. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rini Widyantini, melalui Surat Nomor: B/380/M.SM.01.00/2025 tertanggal 24 Januari 2025.
Penundaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor utama, seperti belum tuntasnya penataan organisasi dan tata kerja di sejumlah kementerian/lembaga, serta belum selesainya pembangunan gedung perkantoran dan hunian bagi ASN di IKN. Hingga akhir Januari 2025, progres pembangunan infrastruktur di IKN menunjukkan capaian yang bervariasi: Batch I mencapai 97,2 persen, Batch II sebesar 81,1 persen, sementara Batch III baru terealisasi 32,1 persen. Sementara itu, proyek-proyek yang dibiayai di luar APBN melalui Kementerian PUPR telah mencapai 92 persen, meliputi 16 paket pekerjaan konstruksi.

Meski mengalami penundaan, pembangunan IKN terus berlanjut dengan berbagai pencapaian signifikan. Ruang Terbuka Hijau (RTJH) mulai dipenuhi tanaman hijau, sementara Plaza Bhinneka siap menjadi pusat ruang publik di IKN. Swissotel Nusantara, hotel bintang lima pertama di kawasan ini, telah resmi beroperasi sejak Agustus 2024 untuk menyambut tamu bisnis dan wisatawan.
Selain itu, pemerintah memutuskan untuk menambah jumlah rumah menteri di IKN dari 36 unit menjadi 48 unit, menyesuaikan dengan jumlah menteri dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa tambahan unit hunian ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur yang mendukung sistem pemerintahan dan kehidupan masyarakat di IKN.
Kendati belum ada kepastian mengenai jadwal baru pemindahan ASN, pemerintah memastikan bahwa keputusan final akan diumumkan setelah seluruh kesiapan infrastruktur dan organisasi terpenuhi. (RH)
