Pemerintah Siap Atasi Banjir di Area Pertanian Bantul Dan Ingatkan Bulog Untuk Serapan Hasil Pertanian

EKONOMI NASIONAL PEMERINTAHAN

Bantul – Musim hujan membawa tantangan besar bagi lahan pertanian di Poncosari, Kecamatan Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, yang rentan terendam banjir. Sekitar 200 hektare sawah di kawasan tersebut dilaporkan tergenang, memaksa pemerintah untuk segera bertindak. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa penanganan area terdampak akan dimulai dalam waktu dekat dan ditargetkan selesai dalam enam bulan.

Menurut Amran, penyebab utama banjir adalah meluapnya sungai di sekitar lahan akibat hujan deras. Sebagai langkah awal, Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan berupa benih unggul, pompa air, dan melakukan normalisasi sungai sepanjang enam kilometer. “Insya Allah akan ada solusi permanen yang kita kerjakan,” ujar Amran dalam keterangan resminya pada Kamis (16/1).

Selain menangani banjir, Amran juga menyoroti persoalan serapan gabah oleh Bulog. Ia mengingatkan bahwa target swasembada pangan bisa terancam jika Bulog tidak mampu membeli gabah petani dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu Rp 6.500 per kilogram. Saat ini, harga gabah di Bantul hanya Rp 5.500 per kilogram, yang dapat menyebabkan kerugian hingga Rp 25 triliun karena selisih harga sebesar Rp 1.000 per kilogram.

Amran berharap langkah-langkah yang diambil, baik dalam mengatasi banjir maupun meningkatkan serapan gabah, dapat memberikan solusi jangka panjang bagi petani di wilayah tersebut. (KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *