PRADANAMEDIA / JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyampaikan apresiasi atas sikap Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dalam Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, menilai pidato Prabowo tidak hanya mewakili sikap politik negara, tetapi juga suara seluruh rakyat Indonesia. “Kami memberikan apresiasi terhadap pidato Presiden Prabowo yang mewakili bangsa dan negara, di tengah aksi brutal dan kekejaman kemanusiaan yang masih terjadi di Gaza,” kata Hasto di Sekolah Partai PDI-P, Rabu (24/9) malam.
Menurut Hasto, pernyataan Prabowo sangat kuat secara historis dan ideologis, sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan. Ia juga menekankan bahwa sikap tersebut senafas dengan perjuangan Presiden pertama RI, Soekarno, yang sejak Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung telah menggalang dukungan internasional bagi Palestina.

Isi Pidato Prabowo di PBB
Dalam forum internasional tersebut, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan untuk mengakhiri konflik Israel–Palestina.
“Saya ingin menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara. Palestina harus merdeka dan berdaulat, namun kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan solusi ini perdamaian sejati dapat terwujud,” ujar Prabowo.
Dengan suara lantang dan penuh semangat, Prabowo bahkan beberapa kali menghentakkan tangannya ke meja mimbar, terutama saat mengingatkan bahwa bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya penjajahan. Ia menegaskan bahwa pengalaman tersebut menjadi alasan moral bagi Indonesia untuk terus berdiri bersama bangsa yang tertindas.
Prabowo juga menekankan pentingnya rekonsiliasi antaragama. “Dua keturunan Nabi Ibrahim harus hidup berdampingan dalam perdamaian. Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha—semua agama harus hidup sebagai satu keluarga manusia,” katanya.
Reaksi dan Implikasi
Hasto menyebut pidato tersebut telah memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten membela kemerdekaan Palestina. “Apa yang disampaikan Presiden Prabowo adalah kelanjutan dari garis perjuangan Bung Karno—sebuah komitmen ideologis yang tidak pernah berubah,” ujar Hasto.
Pidato Prabowo ini juga disorot luas media internasional, termasuk di Malaysia. Beberapa media arus utama menilai sikap tegas Prabowo mencerminkan kepemimpinan Indonesia yang konsisten dalam diplomasi kemanusiaan.
Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB bukan hanya momentum diplomasi, tetapi juga pengingat bahwa politik luar negeri Indonesia berpijak pada amanat konstitusi: menolak penjajahan dalam bentuk apa pun. Apresiasi PDI-P memperlihatkan bahwa isu Palestina mampu menyatukan spektrum politik nasional di atas kepentingan ideologis dan historis yang sama—yakni perjuangan untuk kemerdekaan dan keadilan global. (RH)
