Pasukan M23 Maju ke Kivu Selatan, Dua Distrik Kaya Logam Mulia Direbut Tanpa Perlawanan

INTERNASIONAL

PRADANAMEDIA/BUKAVU – Kelompok bersenjata M23 terus memperluas wilayah kekuasaannya di timur Republik Demokratik Kongo (RD Kongo). Pada Rabu (29/1/2025), pasukan M23 berhasil merebut dua distrik di Provinsi Kivu Selatan, yaitu Kiniezire dan Mukwidja, tanpa menghadapi perlawanan dari militer Kongo.

Pemberontak yang didukung oleh militer Rwanda ini sebelumnya telah menguasai sebagian besar Kota Goma di Provinsi Kivu Utara. Berbeda dengan pertempuran di Goma yang mendapat perlawanan dari angkatan bersenjata RD Kongo (FARDC), kali ini M23 mengambil alih dua distrik di Kivu Selatan dengan relatif mudah.

Seorang pemimpin masyarakat sipil setempat, yang enggan disebutkan namanya demi alasan keamanan, mengonfirmasi bahwa tidak ada pertempuran di kedua wilayah tersebut. Beberapa warga setempat yang dihubungi AFP melalui telepon juga membenarkan bahwa distrik mereka kini berada di bawah kendali M23.

Kivu, Wilayah Kaya Logam Mulia yang Dihantui Konflik

Provinsi Kivu Utara dan Kivu Selatan dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama logam mulia. Selama lebih dari tiga dekade, wilayah ini menjadi medan konflik yang melibatkan berbagai kelompok bersenjata, yang diduga mendapat dukungan dari negara-negara tetangga seperti Rwanda, Burundi, dan Uganda.

Di Kivu Selatan, pasukan FARDC membangun garis pertahanan utama di Kota Kavumu, yang memiliki lapangan terbang strategis. Jika pertahanan di Kavumu berhasil ditembus, ibu kota Kivu Selatan, Bukavu, bisa menjadi target berikutnya bagi M23.

Sementara itu, pasukan RD Kongo yang sebelumnya bertempur di Goma terpaksa mundur akibat serangan gabungan M23 dan tentara Rwanda. Banyak di antara mereka melarikan diri menggunakan perahu melintasi Danau Kivu untuk mencari perlindungan di Bukavu.

M23 Bersiap Maju Lebih Jauh

Duta Besar Keliling Rwanda untuk wilayah Great Lakes, Vincent Karega, menyatakan bahwa M23 masih akan terus bergerak maju di timur RD Kongo.

“Mereka akan terus melangkah ke Kivu Selatan karena Goma bukan satu-satunya tujuan mereka,” ujar Karega kepada AFP.

Sebelumnya, pada 19 Januari, M23 telah memasuki wilayah Kalehe dan menguasai Kota Lumbishi, salah satu pusat pertambangan yang berjarak sekitar 170 kilometer dari Bukavu. Dua hari kemudian, mereka merebut Minova, kota strategis yang menjadi penghubung antara Kivu Selatan dan Goma.

Dengan kemajuan pesat yang ditunjukkan M23, situasi di Kivu Selatan semakin tidak menentu. Jika pasukan FARDC gagal mempertahankan pertahanannya, Bukavu bisa menjadi target berikutnya dalam konflik yang semakin memanas ini. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *