Panen Raya Semangka di Pulau Kaladan: Bupati Kapuas Dorong Kolaborasi Petani dan Perusahaan untuk Ketahanan Pangan

EKONOMI LOKAL

Pradanamedia/Kuala Kapuas — Bupati Kapuas H. Muhammad Wiyatno, didampingi Wakil Bupati Dodo, melaksanakan panen raya semangka varietas Amara (non-biji) di Desa Pulau Kaladan, Kecamatan Mantangai, Selasa (8/4/2025). Panen ini merupakan hasil budidaya dari Kelompok Tani Sahabat Sukses yang berhasil mengembangkan semangka manis berkualitas tinggi di atas lahan seluas 8–10 hektar.

Dalam sambutannya, Bupati Wiyatno menyampaikan apresiasinya atas produktivitas pertanian di desa tersebut. Ia menilai potensi lahan sangat baik dan menjanjikan, meskipun pengelolaan belum maksimal.

“Kita melihat tanahnya subur dan sangat potensial. Ini baru tahap awal, kalau perawatan seperti pemupukan dan pembersihan gulma ditingkatkan, hasilnya pasti jauh lebih optimal,” kata Bupati.

Ia juga menyinggung keterbatasan anggaran daerah dalam memenuhi seluruh kebutuhan infrastruktur pertanian, namun tetap berkomitmen untuk memperjuangkan rehabilitasi saluran dan akses jalan melalui anggaran perubahan. Dalam kesempatan itu, Wiyatno turut mendorong perusahaan swasta, khususnya PT Graha Inti Jaya, untuk berkontribusi terhadap pembangunan desa sekitar lokasi operasional mereka.

“Kami tidak menolak investasi, tapi kami minta agar perusahaan peduli terhadap masyarakat sekitar. Jangan sampai fasilitas di kebun jauh lebih baik dibandingkan dengan di lingkungan warga,” tegasnya.

Wakil Bupati Kapuas Dodo menambahkan, keberadaan petani milenial seperti di Pulau Kaladan sejalan dengan prioritas pemerintah pusat. Ia juga menyampaikan harapan agar infrastruktur jalan ke desa tersebut segera ditingkatkan demi kelancaran distribusi hasil pertanian.

“Visi kami adalah melanjutkan pembangunan yang sudah baik menjadi lebih baik. Kami ingin roda empat bisa masuk ke desa ini agar akses pemasaran semakin terbuka,” ujar Dodo.

Sementara itu, Kepala Desa Pulau Kaladan, Sugianto, menjelaskan bahwa panen semangka kali ini diperkirakan menghasilkan 15–25 ton per hektar, dengan jangkauan pasar yang tidak hanya mencakup Kalimantan Tengah, tetapi juga hingga Kalimantan Selatan.

Namun, ia juga mengungkapkan kendala utama yang masih dihadapi petani, yaitu minimnya infrastruktur irigasi dan jalan usaha tani.

“Kami harap ada perhatian untuk rehabilitasi irigasi dan bantuan sarana produksi pertanian agar pertumbuhan semangka tidak terganggu,” ujar Sugianto.

Ia juga menambahkan bahwa selain semangka, saat ini desa tengah menjalankan program penanaman padi yang dibiayai melalui skema CSR tahun 2024.

Kegiatan panen turut dihadiri oleh Wakil Ketua I DPRD Kapuas Yohanes, sejumlah kepala perangkat daerah, para camat, kepala desa, BPD dari Kecamatan Mantangai, serta undangan lainnya. Kegiatan ini menjadi simbol nyata sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun pertanian berbasis potensi lokal. (KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *