Panen Raya di Pulang Pisau: Bukti Nyata Komitmen Swasembada Pangan, Gubernur Kalteng dan Presiden Prabowo Beri Perhatian Serius ke Petani

LOKAL PEMERINTAHAN

**PRADANAMEDIA/ PULANG PISAU – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran bersama para bupati dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melaksanakan panen raya padi di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (7/4).

Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat penting, di antaranya Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah, Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifai, Bupati Kapuas Wiyatno, Bupati Katingan Saiful, Kepala Bulog Kalteng Budi Sultika, Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti, serta Kepala OPD Provinsi Kalteng terkait.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Agustiar Sabran juga mengikuti secara virtual pelaksanaan panen raya padi serentak di 14 provinsi sentra utama padi yang digelar oleh Kementerian Pertanian RI. Acara ini turut dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dari lokasi pusat pelaksanaan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata pemerintah dalam mendukung percepatan swasembada pangan nasional, sekaligus menjadi simbol rasa syukur dan kinerja Kabinet Merah Putih dalam menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan global.

Dalam arahannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional. Ia juga memberikan penghargaan khusus kepada para petani yang disebutnya sebagai “tulang punggung bangsa.”

“Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas Presiden Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden menginstruksikan kepada Menteri dan Wakil Menteri Pertanian beserta seluruh unsur terkait untuk bekerja lebih keras menurunkan harga bahan pangan seperti daging, telur, dan susu agar seluruh rakyat dapat menikmati asupan protein dengan harga terjangkau.

“InsyaAllah, dalam satu tahun ini kita akan capai target peningkatan konsumsi protein rakyat Indonesia,” ujarnya penuh optimisme.

Salah satu kebijakan strategis yang diumumkan Presiden adalah penetapan harga pembelian gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram yang berlaku di seluruh penggilingan padi, termasuk oleh Perum Bulog. Tujuannya, selain untuk melindungi petani, juga demi memperkuat stok pangan nasional dan mempercepat tercapainya swasembada pangan.

Presiden juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang merugikan petani dengan alasan teknis seperti kadar air atau kualitas. Ia menegaskan akan memberikan tindakan tegas, termasuk mengambil alih atau menutup penggilingan padi yang tidak mematuhi aturan pemerintah.

“Jangan korbankan petani. Pengusaha boleh untung, tapi jangan mencekik petani,” tegas Presiden Prabowo.

Pada momentum tersebut, Gubernur Agustiar Sabran berkesempatan berdialog langsung secara virtual dengan Presiden. Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kebijakan Presiden yang sangat berpihak pada petani.

“Penetapan harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kalteng. Selain itu, pupuk juga saat ini lebih mudah diperoleh, sehingga meringankan beban petani,” ujar Agustiar.

Sebagai informasi, berdasarkan data Survei Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, pada April 2025 Kalimantan Tengah mencatat luas tanam sekitar ±11.341 hektare, dengan produksi padi mencapai 37.745 ton GKG (Gabah Kering Giling), setara dengan 22.420 ton beras. Produksi ini tersebar di sejumlah kabupaten seperti Kapuas (±2.895 ha), Pulang Pisau (±1.893 ha), Seruyan (±1.426 ha), Barito Utara (±1.166 ha), Barito Timur (±1.245 ha), Kotawaringin Timur (±904 ha), Katingan (±924 ha), dan Barito Selatan (±563 ha). (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *