Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Hebohkan Publik

HUKAM NASIONAL

Makasar, 15 Desember 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mendadak menjadi sorotan setelah dikabarkan terlibat dalam kasus pencetakan uang palsu. Aparat kepolisian berhasil mengungkap kegiatan ilegal ini dengan mengamankan seorang pelaku serta barang bukti berupa uang palsu yang diperkirakan bernilai ratusan juta rupiah.

Penggerebekan berlangsung di Kampus II UIN Alauddin, tepatnya di Jalan HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Aksi polisi ini menjadi viral di media sosial setelah diketahui bahwa gedung perpustakaan kampus tersebut dijadikan lokasi produksi uang palsu.

Investigasi Polisi dan Aktivitas Kampus
Meski kabar ini ramai diperbincangkan, situasi di kampus terlihat tetap berjalan normal. Sejumlah mahasiswa masih beraktivitas seperti biasa, tanpa adanya police line di sekitar gedung perpustakaan.

Kapolsek Pallangga, Iptu Firman, mengonfirmasi bahwa kasus ini kini ditangani oleh Polres Gowa. Namun, pihak kepolisian masih menutup rapat detail investigasi. Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar, menyatakan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus ini dan meminta publik bersabar.

Tanggapan Rektor UIN Alauddin
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, menyatakan bahwa pihak kampus belum mendapatkan informasi resmi dari kepolisian terkait kasus ini. Ia menegaskan bahwa pelaku yang ditangkap adalah oknum dan bukan representasi dari institusi.

“Kami menunggu penyampaian resmi dari pihak kepolisian. Jika terbukti ada pelanggaran hukum, pelaku akan dikenai sanksi akademik yang tegas,” ujar Prof. Hamdan.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi, mengingat informasi yang beredar di media sosial belum tentu akurat.

Respon Mahasiswa
Di sisi lain, mahasiswa UIN Alauddin mengaku terkejut dengan kabar tersebut. Mereka baru mengetahui adanya dugaan pabrik uang palsu setelah viral di media sosial.

“Saya baru tahu setelah ramai di sosmed. Selama ini tidak ada tanda-tanda penggerebekan di kampus,” ujar salah satu mahasiswa di kantin dekat perpustakaan kampus.

Kasus ini masih dalam tahap pengembangan oleh pihak kepolisian, sementara publik menantikan informasi lebih lanjut terkait perkembangan penyelidikan. (KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *