Nigeria Lunas Bayar Utang Rp 55,9 Triliun ke IMF, Jadi Negara Bebas Utang

EKONOMI INTERNASIONAL

**PRADANAMEDIA/ ABUJA – Nigeria resmi melunasi utang sebesar 3,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 55,9 triliun kepada Dana Moneter Internasional (IMF), yang dipinjam pada masa awal pandemi Covid-19. Pelunasan ini menandai status baru Nigeria sebagai negara yang bebas dari utang kepada lembaga keuangan global yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat.

Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Menteri Keuangan Nigeria, Wale Edun, pada Kamis (15/5), seperti dilaporkan Bloomberg. Ia menyatakan bahwa pembayaran telah dilakukan sepenuhnya sesuai dengan perjanjian awal, menjadikan Nigeria tidak lagi memiliki tunggakan kepada IMF.

Meski demikian, perwakilan tetap IMF untuk Nigeria, Christian Ebeke, menyebutkan bahwa pemerintah Nigeria masih memiliki kewajiban pembayaran tahunan sekitar 30 juta dolar AS sebagai bagian dari biaya Hak Penarikan Khusus (Special Drawing Rights/SDR).

IMF sebelumnya menyalurkan dana darurat kepada Nigeria pada April 2020, sebagai respons atas krisis ekonomi akibat pandemi. Saat itu, berbagai negara termasuk Nigeria harus menutup perbatasan dan melumpuhkan sektor ekonomi guna menahan laju penyebaran virus.

Pelunasan ini dinilai sebagai sinyal positif bagi stabilitas ekonomi Nigeria. Cadangan devisa bersih bank sentral negara itu bulan lalu bahkan mencatatkan posisi tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Pemerintah juga tengah mendorong peningkatan ketersediaan dolar AS di pasar domestik setelah bertahun-tahun menerapkan sistem nilai tukar tetap yang menyulitkan perekonomian.

Langkah reformasi besar dilakukan Presiden Bola Tinubu sejak menjabat pada 2023. Salah satu kebijakannya adalah membiarkan nilai tukar naira mengambang bebas. Walau keputusan ini membuat nilai tukar naira terdepresiasi lebih dari 70 persen terhadap dolar, IMF memuji reformasi tersebut sebagai upaya penting dalam memperkuat fondasi ekonomi dan meningkatkan ketahanan Nigeria terhadap gejolak eksternal.

Pelunasan utang kepada IMF dan kemajuan reformasi ini memperlihatkan komitmen Nigeria untuk memulihkan kredibilitas fiskal serta menarik kembali kepercayaan investor global. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *