Menunggu Manuver NasDem-PKB di Last Minute

LOKAL POLITIK

Palangka Raya – Menjelang pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) ke KPU yang dijadwalkan pada 27-29 Agustus 2024, situasi politik masih sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Keputusan dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sangat dinantikan karena hingga saat ini, kedua partai tersebut belum mengumumkan arah dukungannya.

Pengamat politik Donny Yohannes Laseduw mengungkapkan bahwa dinamika politik menjelang pendaftaran seringkali penuh kejutan, terutama ketika dua partai besar seperti NasDem dan PKB belum menentukan calon yang akan didukung. “Keputusan dari NasDem dan PKB yang belum diumumkan memicu rasa penasaran publik mengenai arah dukungan mereka,” ujar Donny kepada Tabengan pada Senin (26/8). Dia menambahkan bahwa rekomendasi dari kedua partai ini dapat mempengaruhi peta politik secara signifikan, termasuk kemungkinan munculnya calon baru atau bahkan mengesampingkan calon yang sudah dianggap potensial.

Sebelumnya, ada spekulasi bahwa NasDem mungkin akan memberikan rekomendasi kepada H Nadalsyah (Koyem), yang telah mengklaim dukungan tersebut. Namun, PKB masih belum memberikan rekomendasi kepada calon manapun hingga menjelang pendaftaran. Donny mencatat bahwa salah satu alasan keterlambatan ini adalah karena NasDem sedang melaksanakan Kongres di Jakarta dan PKB sedang menggelar Muktamar di Bali, yang mungkin mempengaruhi jadwal pengumuman rekomendasi.

“Ini bisa menjadi faktor yang menjelaskan mengapa kedua partai belum mengumumkan calon mereka. Selain itu, ini juga bisa jadi strategi dari kedua partai tersebut,” tambah Donny. Dia menduga bahwa PKB dan NasDem mungkin akan mengumumkan rekomendasi mereka pada menit-menit terakhir, yaitu pada 27, 28, atau bahkan 29 Agustus, hari terakhir pendaftaran.

Hal ini akan menambah ketegangan dalam peta politik, berpotensi menambah jumlah pasangan calon yang bertarung hingga empat pasangan. “Jika PKB dan NasDem merekomendasikan calon selain SHD dan Willy, maka keduanya kemungkinan besar akan gagal dan hanya menyisakan tiga pasangan calon. Namun, saya masih berpendapat bahwa akan ada empat pasangan calon dan PKB serta NasDem kemungkinan besar akan berkoalisi serta mendukung Willy atau SHD,” tegas Donny.

Sistem pencalonan yang berbasis persentase juga memungkinkan PKB dan NasDem untuk bergabung dengan partai non-parlemen guna mengusung calon. PKB, yang memperoleh 8,34 persen suara pada Pemilu 2024, hanya membutuhkan tambahan 1,66 persen untuk memenuhi ambang batas 10 persen sesuai aturan baru. Begitu pula dengan Partai NasDem yang dengan perolehan 8,69 persen suara dapat menggandeng partai non-parlemen seperti PPP, PSI, dan Hanura, yang rata-rata memiliki perolehan suara lebih dari 1 persen.

Ketua DPW Partai NasDem Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh, menyatakan bahwa nama calon yang akan diusung dalam Pilgub Kalteng masih dirahasiakan dan saat ini berada di meja Ketua Umum Surya Paloh. “Sampai saat ini, Partai NasDem masih merahasiakan nama calon yang akan diusung dalam Pilgub Kalteng,” ujarnya singkat melalui WhatsApp pada Senin (26/8).

Sementara itu, Ketua DPW PKB Kalteng, Habib Said Ismail, belum memberikan tanggapan terkait rekomendasi PKB untuk Pilgub Kalteng, menambah ketidakpastian menjelang pendaftaran calon. (KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *