**PRADANAMEDIA / NUSANTARA – Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menjadi panggung penguatan sinergi antara pemerintah dan diaspora Indonesia. Dalam forum Diaspora Entrepreneur yang menjadi bagian dari Kongres Diaspora Indonesia ke-8 (CID-8), Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menegaskan komitmen pemerintah untuk membantu para pelaku usaha diaspora menembus pasar global.
Forum yang digelar di Multifunction Hall, Kantor Kemenko 3 IKN, Jumat (1/8), menjadi ajang strategis untuk menghubungkan produk UMKM lokal dengan pasar ekspor. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen pada 2029.

Dalam sesi diskusi, sejumlah anggota diaspora menyampaikan tantangan yang mereka hadapi, terutama terkait sistem perdagangan dan persoalan agregator. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang antara pemerintah dan pelaku usaha diaspora guna memperkuat promosi dagang Indonesia di kancah internasional.
Menanggapi hal itu, Mendag Budi Santoso menegaskan pemerintah akan membuka ruang seluas-luasnya bagi diaspora untuk berkontribusi. “Saya mengucapkan selamat kepada Kongres IDN di Ibu Kota Nusantara. Harapan kami, diaspora tetap menjaga jaringan (network) dan memajukan perdagangan Indonesia,” ujarnya.
Secara khusus, Budi berjanji akan memfasilitasi penyelesaian masalah agregator yang dihadapi diaspora. Persoalan tersebut akan dibahas lebih lanjut di Jakarta bersama jajaran Kementerian Perdagangan, sebagai bentuk komitmen pemerintah yang tidak hanya mendengarkan masukan, tetapi juga mengambil langkah nyata.
Menurut Budi, diaspora memiliki peran penting sebagai bridge atau jembatan perdagangan, khususnya dalam menghubungkan produk lokal Indonesia dengan pasar luar negeri. “Peran diaspora sangat besar dalam memastikan produk kita menembus pasar dunia, sekaligus memperkuat hubungan antara importir dan eksportir,” tegasnya.
Presiden IDN Global, Sulistyawan Wibisono, menambahkan bahwa pemilihan IKN sebagai lokasi CID-8 memiliki pesan strategis: pembangunan harus berkelanjutan. IKN, sebagai kota baru, menjadi simbol kolaborasi multipihak yang mendukung agenda pembangunan nasional yang inklusif dan berdaya saing global.
Pertemuan ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah, diaspora, dan pelaku UMKM lokal—sebuah kekuatan yang diharapkan mampu membawa ekonomi Indonesia menuju pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan, dan berjangka panjang. (RH)
