PRADANAMEDIA / KUALA LUMPUR – Malaysia berhasil mencatatkan prestasi signifikan dalam survei Global Life-Work Balance Index 2025 yang dirilis perusahaan manajemen kerja jarak jauh, Remote. Negeri Jiran kini menempati posisi kedua terbaik di Asia dengan skor 57,03 dari total 100 poin, hanya terpaut tipis dari Singapura yang berada di peringkat pertama dengan nilai 57,85.
Sementara itu, Indonesia menempati peringkat keenam di Asia dengan skor 52,07. Secara global, peringkat pertama diraih Selandia Baru dengan skor 86,87, disusul Irlandia (81,17), Belgia (75,91), Jerman (74,65), dan Norwegia (74,20).

Untuk lingkup dunia, Singapura berada di peringkat 25 dan Malaysia di peringkat 27. Indonesia sendiri menempati posisi ke-34, lebih baik dibanding Arab Saudi (50,79), Vietnam (47,08), Thailand (45,86), maupun Turkiye (43,06).
Lonjakan Tajam Malaysia
Capaian Malaysia ini menjadi sorotan karena hanya setahun sebelumnya negara tersebut berada di posisi ke-59 dari 60 negara, atau peringkat kedua terburuk secara global dengan skor 27,51, satu tingkat di atas Nigeria. Lonjakan ke posisi 27 dunia mencerminkan adanya perbaikan nyata dalam kebijakan ketenagakerjaan dan layanan publik.
Bagaimana Penilaian Dilakukan?
Menurut laporan yang dikutip dari World of Buzz, penilaian indeks dilakukan berdasarkan sejumlah indikator, termasuk:
- jumlah cuti tahunan,
- cuti sakit berbayar,
- tingkat kebahagiaan warga,
- serta akses terhadap layanan kesehatan.
Malaysia tercatat memberikan rata-rata 19 hari cuti tahunan dengan cuti sakit berbayar antara 80–100 persen dari gaji. Ditambah, sistem kesehatan publik yang sebagian besar dibiayai pemerintah menjadi nilai tambah signifikan.
Tren Global
Remote mencatat, negara-negara dengan skor tinggi umumnya memiliki kebijakan kerja fleksibel, perlindungan hak pekerja yang kuat, serta infrastruktur sosial yang mendukung kesejahteraan karyawan. Hal inilah yang menjadikan work-life balance bukan sekadar wacana, tetapi standar baru dalam kualitas hidup masyarakat modern. (RH)
