**PRADANAMEDIA/ JAKARTA — Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) kembali dipercaya untuk mengisi materi dalam kegiatan retreat atau pembekalan tahap kedua bagi kepala daerah. Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, menyampaikan bahwa materi yang akan disampaikan mencakup wawasan kebangsaan, dinamika geopolitik, serta penguatan ketahanan nasional.
“Sebagaimana dalam retreat dua bulan lalu, Lemhannas kembali ditugaskan untuk memberikan pembelajaran mengenai wawasan kebangsaan, geopolitik, dan ketahanan nasional,” ujar Ace dalam konferensi pers di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (6/5).

Ace menjelaskan bahwa format kegiatan retreat jilid dua ini pada prinsipnya tidak akan jauh berbeda dari pelaksanaan sebelumnya. Namun, hingga kini, lokasi dan jadwal kegiatan belum ditentukan secara resmi. Lemhannas akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai pihak penyelenggara.
“Tentu aspek teknis akan dibicarakan bersama Kemendagri, mengingat kepala daerah berada dalam koordinasi kementerian tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengungkapkan bahwa Kemendagri masih menantikan arahan resmi dari Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait waktu pelaksanaan retreat. Ia menyebutkan bahwa konsep kegiatan sudah disusun, lengkap dengan dua opsi lokasi: Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah dan Kampus IPDN Bandung, Jawa Barat.
“Konsepnya sudah siap. Lokasi pun sudah ada beberapa opsi. Namun, semua akan menyesuaikan dengan arahan Presiden dan waktu yang tepat bagi kepala daerah,” ujar Bima saat ditemui di Jakarta, Jumat (2/5).
Adapun retreat kepala daerah jilid dua ini direncanakan akan diikuti oleh 52 kepala daerah, yang terdiri dari tiga pasang gubernur dan wakil gubernur, 20 pasang bupati dan wakil bupati, serta satu pasang wali kota dan wakil wali kota.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah pusat dalam memperkuat kapasitas kepemimpinan daerah, terutama dalam menghadapi tantangan kebangsaan dan dinamika global. Diharapkan, dengan pembekalan langsung dari lembaga strategis seperti Lemhannas, para pemimpin daerah mampu meningkatkan kualitas tata kelola, konsistensi ideologis, dan kesiapan menghadapi isu-isu kontemporer. (RH)
