Lee Jae-myung Resmi Jadi Presiden Korea Selatan: Seruan Persatuan di Tengah Krisis Nasional

INTERNASIONAL PEMERINTAHAN

**PRADANAMEDIA/ SEOUL — Lee Jae-myung dari Partai Demokrat Korea resmi diumumkan sebagai Presiden Korea Selatan yang baru setelah memenangkan pemilu nasional. Pengumuman disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional, Roh Tae-ak, pada Rabu pagi (4/6), hanya sehari setelah proses pemungutan suara selesai digelar.

Lee berhasil mengalahkan kandidat konservatif Kim Moon-soo, yang merupakan tokoh utama dari partai pendukung mantan Presiden Yoon Suk Yeol. Yoon sebelumnya dimakzulkan secara dramatis setelah upayanya menetapkan darurat militer pada akhir 2024 ditolak keras oleh parlemen dan publik.

Kemenangan di Tengah Krisis Multidimensi

Terpilihnya Lee berlangsung di tengah krisis nasional yang kompleks: pertumbuhan ekonomi yang melambat, ketegangan geopolitik dengan Korea Utara dan Rusia, serta trauma politik pasca-kudeta militer yang digagalkan. Situasi ini menciptakan atmosfer pemilu yang sangat emosional, dengan tingkat partisipasi publik yang tinggi.

Dalam pidato kemenangannya, Lee menyerukan rekonsiliasi dan tekad untuk menyatukan rakyat Korea Selatan. “Mereka yang tak memilih kami pun tetap warga Republik Korea. Saatnya kita bersatu membangun masa depan bersama,” ujar Lee di hadapan ribuan pendukung di Seoul.

Isyarat Normalisasi Hubungan dengan Korea Utara

Lee juga menekankan pentingnya membuka kembali jalur dialog dan kerja sama dengan Korea Utara, menyampaikan harapan agar kedua Korea bisa hidup berdampingan secara damai dan saling menguntungkan. Sikap ini menandai pergeseran dari pendekatan konfrontatif yang lebih dominan dalam pemerintahan sebelumnya.

Dalam waktu dekat, Lee dijadwalkan menerima pengarahan dari panglima militer sebagai simbol resmi peralihan kekuasaan, serta melakukan kunjungan ke Pemakaman Nasional—sebuah tradisi yang menandai awal kepemimpinan setiap presiden Korea Selatan.

Pelantikan Sederhana, Simbol Perubahan

Upacara pelantikan Lee akan berlangsung secara terbatas di Gedung Majelis Nasional, lokasi yang sama di mana mantan Presiden Yoon sempat mencoba mengumumkan darurat militer dengan dukungan pasukan bersenjata. Berbeda dari pelantikan presiden sebelumnya yang biasanya digelar megah, acara kali ini hanya akan dihadiri oleh beberapa ratus tamu undangan.

Setelah pelantikan, Lee akan langsung menuju kantor kepresidenan untuk membentuk kabinet baru. Ia sebelumnya menyatakan tidak akan menggunakan kantor kepresidenan Yongsan yang dibentuk oleh Yoon, dan berencana kembali ke Gedung Biru (Blue House), simbol lama pemerintahan Korea Selatan.

Fokus utama publik kini tertuju pada siapa yang akan ditunjuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Perdana Menteri, dan Direktur Badan Intelijen Nasional.

Sambutan Internasional dan Harapan Masyarakat

Kemenangan Lee mendapat sambutan hangat dari sejumlah pemimpin dunia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan segera menghubungi Lee secara langsung untuk menyampaikan ucapan selamat. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menekankan pentingnya aliansi strategis antara Washington dan Seoul.

“Aliansi antara AS dan Korea Selatan tetap kokoh, dan kami siap memperkuat kerja sama di berbagai bidang,” ujar Rubio.

Dari dalam negeri, optimisme juga mencuat. Salah satunya datang dari Noh Min-young (20), aktivis muda yang ikut menentang deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon. “Saya merasa lega dan penuh harapan. Hasil pemilu ini menjadi bukti bahwa demokrasi masih hidup,” katanya kepada AFP.

Namun, sejumlah analis menilai kemenangan Lee tak lepas dari lemahnya kampanye rivalnya, Kim Moon-soo, yang gagal membangun solidaritas internal dan kalah pamor dari munculnya kandidat alternatif.

Menurut Gi-Wook Shin, profesor sosiologi dari Universitas Stanford, kepemimpinan Lee diperkirakan akan membawa arah baru dalam kebijakan luar negeri Korea Selatan, dengan menjalin keseimbangan antara kerja sama erat dengan Amerika Serikat dan keterlibatan aktif dengan China serta Korea Utara. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *