Lebih dari Sekadar Busana: Safari Kantong Empat Prabowo sebagai Fashion Statement Politik

OPINI PUBLIK

**PRADANAMEDIA / Setiap bagian dari tubuh, serta segala hal yang melekat padanya, adalah bagian dari tindakan komunikasi. Bahkan diam pun adalah bentuk komunikasi — baik itu disadari atau tidak. Dalam konteks ini, pakaian bukan sekadar pelindung tubuh atau penunjang penampilan. Ia adalah pernyataan sikap. Ia berbicara dalam diam, menyampaikan pesan-pesan yang kadang tersembunyi, kadang terang-terangan: inilah yang disebut fashion statement.

Ketika seseorang memilih busana tertentu, sebenarnya ia sedang memilih pesan apa yang ingin ia sampaikan. Pakaian mengandung simbolisme sosial dan budaya yang mencerminkan profesi, kepercayaan, kelas sosial, karakter pribadi, hingga sistem pertahanan diri. Di sinilah pakaian menjadi medium ekspresi yang kuat, bukan sekadar aspek fungsional atau estetika.

Semiotika Safari: Membaca Makna di Balik Kantong Empat

Untuk memahami makna di balik pilihan busana seseorang, kita memerlukan alat analisis yang disebut semiotika — ilmu tentang tanda dan makna. Melalui pendekatan semiotik, kita dapat mengurai pesan-pesan tersirat yang disampaikan lewat pakaian. Salah satu contoh menarik adalah kemeja safari dengan empat kantong yang kerap dikenakan Presiden Prabowo Subianto.

Safari kantong empat yang sering dikenakan Prabowo, biasanya berwarna krem atau khaki, memiliki sejarah panjang sebagai seragam militer. Sejak awal abad ke-19, jenis pakaian ini digunakan tentara Eropa dalam ekspedisi ke wilayah tropis, termasuk Afrika. Dari adaptasi jas Barat, ia berkembang menjadi pakaian lapangan yang praktis dan serbaguna. Modelnya sederhana, fungsional, dan bebas dari kemewahan.

Namun, kesederhanaannya bukan tanpa makna. Safari kantong empat mengandung simbol ketegasan, ketangkasan, kekuatan, kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan keberanian. Ia mengandung citra maskulinitas dan kepemimpinan, jauh dari glamor tetapi dekat dengan kesan siap tempur dan siap memimpin.

Jika dipakai dengan kesadaran penuh akan makna simboliknya, maka safari kantong empat yang dikenakan Prabowo tidak hanya menjadi pilihan pakaian, tetapi juga pernyataan politik. Sebuah fashion statement.

Berpakaian Sekaligus Berbicara

Literatur fashion menyebut fashion statement sebagai momen ketika seseorang — atau kelompok — mengenakan pakaian tertentu untuk tampil beda, mencuri perhatian, dan menyampaikan pesan ideologis, sosial, bahkan politik. Ini bisa bersifat simbolik, seperti warna, potongan, atau gaya yang menyuarakan nilai tertentu.

Apakah Prabowo sadar bahwa safari kantong empat yang dikenakannya menyimpan kekuatan semiotik semacam itu?

Secara teori, fashion statement dianggap sah bila si pemakai memahami makna simbolik pakaian tersebut, dan masyarakat yang melihatnya juga dapat membaca kode budaya tersebut. Bila salah satu tidak terpenuhi, maka muncullah ruang bagi para peneliti budaya populer untuk menafsirkan lebih dalam — dan menyingkap makna yang mungkin tidak disadari.

Sayangnya, hingga kini belum banyak kajian akademik yang secara spesifik mengurai safari kantong empat Prabowo sebagai fenomena fashion statement politik. Tulisan ini pun tak berpretensi menuntaskan makna yang tersimpan di baliknya. Namun, ia membuka ruang pembacaan: mungkinkah busana ini berdampak secara psikis dan simbolik pada diri pemakai maupun audiensnya?

Kinerja dan Citra: Apakah Gagah Itu Menular?

Dengan mengenakan safari kantong empat, apakah Prabowo sedang mentransfer nilai-nilai ketegasan, keberanian, dan kesiapsiagaan kepada jajarannya? Apakah busana itu ikut membentuk aura kepemimpinan dan cara kerja?

Pertanyaan itu menggantung, namun menarik bila dikaitkan dengan data kepuasan publik. Berdasarkan survei Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia, tingkat kepuasan terhadap kinerja Prabowo sebagai presiden tercatat masing-masing 80,9% dan 79,3%. Bahkan, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan 81,4% responden puas terhadap 100 hari pertama pemerintahan Prabowo.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa ada resonansi positif antara citra yang dibangun dan kerja nyata yang ditunjukkan. Mungkin safari kantong empat tak bisa mengubah dunia, tetapi ia bisa menjadi simbol bahwa pemakainya hadir untuk bekerja, bukan berpesta.

Berpakaian, Tapi Sebenarnya Sedang Berbicara

Dengan safari kantong empat, Prabowo tampaknya sedang “berbicara” melalui pakaian. Ia menyampaikan pesan kepada rakyat: tegas, tangkas, kuat, berani, waspada, dan siap siaga. Ia mungkin tak menyatakannya secara verbal, tetapi tubuh dan pakaiannya telah lebih dulu menyampaikannya. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *