Koperasi Merah Putih Resmi Berdiri di Kalteng, Didorong Sektor Perkebunan dan Siap Kembangkan Ekonomi Desa

LOKAL PEMERINTAHAN

**PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Pembentukan Koperasi Merah Putih di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kini resmi tuntas setelah diterbitkannya Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Koperasi ini digadang-gadang menjadi motor penggerak ekonomi baru di tingkat desa, dengan dukungan kuat dari sektor perkebunan.

Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Rizky R Badjuri, menyatakan bahwa sektor perkebunan saat ini masih menjadi kontributor utama dalam aktivitas koperasi di wilayah tersebut. Termasuk dalam hal ini adalah dukungan terhadap Koperasi Merah Putih yang dipandang strategis untuk memperkuat perekonomian masyarakat desa.

Namun demikian, Rizky menekankan masih dibutuhkan kejelasan mengenai skema integrasi koperasi-koperasi yang telah ada sebelumnya, terutama koperasi plasma. “Masih diperlukan mekanisme yang pasti. Apakah koperasi plasma akan bergabung ke dalam Koperasi Merah Putih atau tetap berdiri sendiri, ini masih menunggu arahan lebih lanjut,” ujar Rizky, Selasa (15/7).

Lebih jauh, Rizky menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih dirancang sebagai wadah ekonomi yang bersifat holistik. Tidak hanya terbatas pada sektor perkebunan, koperasi ini juga dapat menjangkau sektor ekonomi kreatif, wirausaha, hingga pelayanan kebutuhan pokok masyarakat.

“Masyarakat nantinya bisa mengakses berbagai keperluan melalui koperasi ini, mulai dari pupuk, sarana produksi usaha, hingga pengelolaan lahan. Bahkan organisasi yang selama ini mendampingi petani atau penyedia pupuk juga dapat terintegrasi dalam sistem koperasi ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan, konsep yang diusung adalah membentuk satu kesatuan koperasi yang aktif di setiap desa, sehingga pengelolaan kebutuhan warga dapat dilakukan secara terpadu dan efisien.

Lebih lanjut, Rizky menyampaikan bahwa potensi pengembangan Koperasi Merah Putih sangat luas. Di luar penyediaan barang kebutuhan pokok, koperasi ini juga bisa menjadi tempat bagi usaha lain seperti penjualan gas elpiji, apotek desa, sayuran hidroponik, hingga layanan simpan pinjam.

“Harapan kami, koperasi ini tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi desa, tetapi juga mendukung keberlanjutan pembangunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh,” pungkasnya. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *