KH Ahmad Rayyan Zuhdi Ajak Warga Kalteng Perkuat Persatuan dan Tolak Radikalisme: “Kita Diciptakan Beda untuk Saling Mengenal, Bukan Membenci”

LOKAL SOSIAL BUDAYA

Pradanamedia/Sampit, 14 Juni 2025 – Pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin Sampit, KH Ahmad Rayyan Zuhdi Abrar, mengajak masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), untuk terus menjaga kerukunan masyarakat serta menolak dengan tegas segala bentuk intoleransi dan paham radikal yang dapat merusak persatuan bangsa.

Dalam pernyataannya, KH Ahmad Rayyan menegaskan bahwa sikap intoleran dan pemikiran radikal tidak memiliki tempat dalam ajaran agama mana pun. Ia mengingatkan bahwa nilai-nilai agama sejati mengajarkan kasih sayang, saling menghargai, dan hidup damai berdampingan dengan sesama.

“Intoleransi dan radikalisme bukanlah bagian dari ajaran agama. Kita semua harus hidup rukun, saling menghormati, dan merawat kebersamaan,” ujarnya, Sabtu (14/6).

Ia juga menekankan bahwa keamanan dan ketertiban sosial merupakan fondasi utama dalam membangun bangsa yang maju dan beradab. Tanpa situasi yang damai dan tertib, kata dia, pembangunan tidak akan berjalan secara optimal dan kesejahteraan sulit tercapai.

Lebih lanjut, KH Ahmad Rayyan mengingatkan pentingnya memahami pesan Allah SWT dalam Al-Qur’an, bahwa manusia diciptakan dengan berbagai latar belakang, suku, dan budaya bukan untuk saling mencurigai apalagi membenci, tetapi untuk saling mengenal dan memperkuat persaudaraan.

“Allah menciptakan kita berbeda-beda agar saling mengenal, bukan saling membenci. Itulah inti dari toleransi yang diajarkan Islam,” jelasnya.

Dalam suasana sosial yang semakin kompleks, ia mengajak seluruh elemen masyarakat—mulai dari tokoh agama, tokoh adat, pendidik, hingga generasi muda—untuk menjadi pelopor dalam menyebarkan semangat toleransi, memperkuat nilai-nilai kebhinekaan, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.

“Mari kita perkuat persaudaraan, jaga persatuan, dan cintai Indonesia bersama-sama. Negara ini hanya akan kokoh jika kita bersatu dan saling menghargai perbedaan,” tambahnya.

Ajakan KH Ahmad Rayyan ini menjadi bagian dari upaya kolektif tokoh agama di Kalimantan Tengah dalam mencegah penyebaran ideologi yang bertentangan dengan semangat Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *