Ketua Komisi III DPR RI Dorong Penegakan Hukum Tegas atas Kasus Penembakan Polisi di Way Kanan

HUKAM NASIONAL

Pradanamedia/Jakarta, 20 Maret 2025 – Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menegaskan pentingnya penegakan hukum yang adil dalam kasus penembakan tiga anggota kepolisian di Way Kanan, Lampung. Ia menekankan bahwa pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya, terutama jika terbukti ada unsur perencanaan dalam aksi tersebut.

Desakan ini muncul setelah pelaku, yang merupakan oknum anggota TNI, mengakui perbuatannya. “Kalau kami lihat tadi di media online sudah mengaku ya yang nembak oknum TNI. Kita dorong untuk ditegakkan hukum apa adanya, karena zaman sekarang nggak akan ada yang bisa ditutup-tutupi. Siapapun pelakunya harus bertanggung jawab, dan kalau memang terbukti ada perencanaan, maka kami sangat mendukung diterapkannya hukuman mati kepada pelaku karena tindakan ini sangat keji,” ujar Habiburokhman dalam konferensi pers di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3).

Peristiwa tragis ini terjadi pada 17 Maret 2025 di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan. Insiden bermula saat aparat kepolisian melakukan penggerebekan perjudian sabung ayam, yang berujung pada penembakan brutal terhadap tiga anggota kepolisian. Korban yang tewas dalam kejadian ini adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto; Bintara Polsek Negara Batin, Bripka Petrus Apriyanto; dan Bintara Sat Reskrim Polres Way Kanan, Bripda M. Ghalib Surya Ganta. Ketiganya mengalami luka tembak di bagian kepala.

Pelaku, yang diduga merupakan oknum anggota TNI AD, berhasil ditangkap oleh tim gabungan TNI dan Polri tidak lama setelah kejadian.

Dalam kesempatan yang sama, Habiburokhman menyoroti permasalahan perjudian yang masih marak di daerah tersebut. Ia membagikan pengalamannya saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Way Kanan, di mana ia menyaksikan langsung dampak negatif perjudian terhadap masyarakat.

“Saya orang Lampung, kebetulan waktu KKN saya di Way Kanan. Saya paham sekali bahwa judi itu sangat meresahkan. Banyak ibu-ibu yang cemas karena anak-anak mereka terpapar judi,” ujarnya.

Politisi Fraksi Partai Gerindra itu juga mengapresiasi upaya Polres Way Kanan dalam memberantas perjudian. Namun, ia sangat menyayangkan tindakan keji yang menimpa aparat yang sedang menjalankan tugasnya.

“Polres Way Kanan sudah berusaha keras memberantas judi, tapi malah mendapatkan perlakuan keji. Judi bukan sekadar tindak pidana biasa, tapi juga perbuatan maksiat yang bertentangan dengan nilai religius. Di bulan Ramadan ini, judi masih marak, lalu ketika ditertibkan justru aparat ditembak dengan biadab. Orang seperti ini sangat layak dijatuhi hukuman mati,” tegasnya.

Habiburokhman menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa kasus ini harus ditangani dengan transparan dan adil tanpa ada upaya menutup-nutupi fakta. Ia meminta agar pelaku dihukum setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku. (KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *