Kereta Api Samarinda–IKN–Balikpapan Kembali Dibahas, Pemprov Kaltim Gandeng Investor Asing

INSFRASTRUKTUR NASIONAL

PRADANAMEDIA / SAMARINDA – Rencana pembangunan kereta api di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mengemuka setelah sempat terhenti. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim kini mematangkan rencana jalur strategis yang akan menghubungkan Samarinda, Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga Balikpapan.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyebut pihaknya segera menjadwalkan pertemuan dengan perwakilan Korean Railways untuk membahas detail proyek. “Mereka mau hadir ke sini untuk berdiskusi. Hanya saja jadwalnya bergeser, tapi ini menunjukkan ada harapan nyata Pemprov mewujudkan moda transportasi baru untuk masyarakat Kaltim,” kata Seno, Rabu (27/8).

Jalur Utama dan Perluasan Konektivitas

Menurut Seno, jalur kereta yang ditawarkan mencakup Bontang–Samarinda–IKN–Balikpapan, dengan kemungkinan perluasan ke Kutai Timur, Berau, hingga Kalimantan Utara (Kaltara). Namun, keputusan akhir tetap bergantung pada minat investor.

“Untuk jalurnya sudah ditawarkan. Tapi realisasinya nanti tergantung investor memilih yang mana,” jelasnya.

Pemprov memastikan, proyek ini tidak sepenuhnya bergantung pada APBD maupun APBN. Skema pembiayaan akan melibatkan investasi swasta dan kerja sama internasional.

Sudah Dibahas dengan Presiden Prabowo

Seno juga mengungkapkan bahwa wacana ini sempat disampaikan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto dalam momentum HUT ke-17 Partai Gerindra.

“Kami berdiskusi berdua soal pembangunan Kaltim. Saya minta dukungan agar ada investor untuk jaringan kereta api, bahkan di lima provinsi. Respons Presiden sangat positif,” ungkapnya.

Bukan Wacana Baru, Pernah Gagal di 2022

Rencana kereta api di Kaltim sejatinya sudah lama bergulir. Pada 2022, Proyek Kereta Api Borneo sepanjang 203 kilometer senilai Rp 53,3 triliun yang melintasi Penajam Paser Utara–Kutai Barat–Balikpapan gagal setelah Russian Railways mundur dari skema investasi.

Meski demikian, regulasi hukum sudah mengatur arah pengembangan transportasi rel di Kaltim. Berdasarkan Permen ATR/BPN Nomor 6 Tahun 2023, Samarinda direncanakan memiliki jaringan kereta dengan empat stasiun penumpang (Loa Bakung, Sempaja Timur, Sanga-Sanga, Bandara APT Pranoto) serta dua stasiun barang (Palaran dan APT Pranoto).

Dukungan Regulasi dan Harapan Baru

Dengan dukungan regulasi dan respons positif dari pemerintah pusat, Pemprov Kaltim optimistis proyek kereta api ini tidak lagi mandek.

“Moda transportasi berbasis rel akan menjadi penggerak ekonomi baru, terutama untuk mendukung IKN serta meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kalimantan. Jangan sampai kesempatan ini kembali gagal,” tegas Seno. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *