Magelang – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi pembicara dalam hari kelima Retret Kepala Daerah yang berlangsung di Lembah Tidar, Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, pada Selasa, 25 Februari 2025. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan materi mengenai keamanan, hukum, dan strategi pencegahan korupsi.
Dalam pemaparannya, Kapolri menegaskan bahwa upaya pencegahan korupsi sangat penting bagi kepala daerah guna menciptakan pemerintahan yang bersih, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pencegahan korupsi dapat dilakukan secara optimal dengan strategi yang tepat,” ujar Listyo dalam keterangannya pada Rabu, 26 Februari 2025.
Ia juga memaparkan strategi Polri dalam menangani berbagai tindak kejahatan, terutama dalam pemberantasan korupsi. Selain itu, ia mengidentifikasi area rawan korupsi di lingkungan pemerintahan dan memberikan rekomendasi langkah-langkah pencegahan yang dapat diterapkan oleh para kepala daerah.
Sebagai wujud komitmen dalam memberantas korupsi, Kapolri membuka ruang konsultasi bagi para kepala daerah dan bahkan membagikan nomor telepon pribadinya agar mereka dapat lebih mudah menyampaikan berbagai permasalahan terkait hukum dan keamanan.
“Langkah ini juga merupakan bentuk dukungan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah serta mendukung pelaksanaan program-program pemerintah,” tambahnya.
Retret Perkuat Hubungan dan Solidaritas Kepala Daerah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan bahwa Retret Kepala Daerah di Magelang berhasil membangun hubungan emosional yang erat di antara peserta.

Dalam salah satu sesi, para kepala daerah dikelompokkan untuk menerima materi dan berinteraksi satu sama lain. Forum ini memberikan kesempatan bagi para pemimpin daerah, termasuk dari Papua dan Maluku, untuk saling mengenal lebih dekat.
“Mereka sangat mengapresiasi forum ini karena sebelumnya tidak saling mengenal. Kini mereka bisa bertukar kontak, memahami karakter masing-masing, bahkan mengetahui siapa yang humoris atau lebih pendiam,” ujar Tito dalam keterangannya di Jakarta pada Senin.
Dalam sesi yang dihadiri Tito, suasana diskusi berlangsung santai dan interaktif. Para kepala daerah tampak antusias mengikuti dialog informal dengan Mendagri, yang turut mempererat kebersamaan mereka.
Ia menegaskan bahwa kebersamaan semacam ini sulit ditemukan di forum lain. Oleh karena itu, ia mengajak kepala daerah untuk memanfaatkan momentum ini secara maksimal.
Untuk meningkatkan efektivitas diskusi, para kepala daerah dibagi ke dalam kelompok kecil berdasarkan wilayah masing-masing. Pendekatan ini bertujuan agar komunikasi lebih cair, memungkinkan mereka berdiskusi dan bertukar gagasan secara lebih interaktif.
“Kami ingin membangun kekompakan, kerja sama tim, dan solidaritas di antara mereka. Gotong royong adalah hal yang paling utama,” tegasnya.
Retret Pembekalan Kepala Daerah 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini berlangsung di Lembah Tidar Akmil Magelang dari 21 hingga 28 Februari 2025. Acara ini menghadirkan berbagai narasumber, termasuk menteri dan kepala lembaga dalam Kabinet Merah Putih, dengan harapan dapat meningkatkan sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah. (KN)
