**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan memasuki musim kemarau pada periode Juni hingga Agustus 2025. Mengantisipasi meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng mulai melakukan berbagai persiapan sejak awal tahun.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPB-PK Kalteng, Indra Wiratama, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah rawan karhutla, serta menyiapkan sumber daya manusia dan sarana-prasarana pendukung. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan bencana juga terus digencarkan.
“Persiapan sudah kami mulai sejak Februari 2025. Termasuk rapat koordinasi lintas instansi untuk menyamakan langkah dalam penanganan karhutla,” ujar Indra, Senin (7/4).

Beberapa instansi yang terlibat dalam koordinasi tersebut antara lain BPBD kabupaten/kota, Dinas Kehutanan Kalteng, KLHK, Manggala Agni, Balai PPI, serta BMKG.
Salah satu fokus utama dari hasil koordinasi tersebut adalah rencana pembentukan pos lapangan (poslap) di kabupaten/kota berdasarkan tingkat risiko karhutla di masing-masing wilayah. Poslap ini dijadwalkan mulai aktif pada Mei 2025, seiring dengan meningkatnya potensi kebakaran di musim kemarau.
“Simulasi dan pelatihan kesiapsiagaan juga telah kami lakukan di tingkat provinsi. Kami mengimbau agar BPBD di daerah turut melakukan hal serupa, sesuai rencana kontingensi masing-masing,” tambah Indra.
Langkah antisipatif ini menjadi penting mengingat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, di mana karhutla berdampak besar terhadap kualitas udara, kesehatan masyarakat, hingga perekonomian daerah.
Pemerintah Provinsi Kalteng pun terus mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan, serta aktif melapor jika menemukan tanda-tanda kebakaran hutan atau lahan. (RH)
