PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah resmi menutup kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping KDKMP yang digelar di Hotel Bahalap, Ruang Seruyan III pada Sabtu (8/11). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalteng Rahwati, Ketua Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Kalimantan Tengah Fajar Bawono, serta perwakilan Project Manajement Officer (PMO) Paulus.
Dalam sambutannya, Kadis Koperasi dan UKM Kalteng Rahwati menegaskan pentingnya peran pendamping Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) , Business Assisten (BA), dan Project Management Officer (PMO) dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di daerah. Ia menilai pelatihan ini menjadi salah satu contoh keberhasilan kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kapasitas SDM koperasi di Kalimantan Tengah.

“Kami berharap para pendamping dapat terus berperan aktif di lapangan, memperkuat jaringan usaha, dan memperbarui laporan perkembangan secara berkala. Kemudian Setiap aset dan lahan gerai harus tercatat dengan baik agar selaras dengan program pusat,” tegas Rahwati.
Ia juga menyoroti pentingnya pemilihan lokasi strategis untuk pembangunan gerai KDKMP, terutama di jalur utama atau kawasan ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret, agar keberadaan koperasi semakin kompetitif dan mudah dijangkau masyarakat.

Lebih lanjut, Rahwati mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng mendapatkan respons positif dari pemerintah pusat melalui program “Huma Betang Night”, yang dinilai berhasil menumbuhkan semangat ekonomi kerakyatan di berbagai daerah.
Selain itu, ia juga menyampaikan pesan Gubernur Kalimantan Tengah agar KDKMP terus berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Koperasi harus kembali menjadi pusat ekonomi rakyat, tempat masyarakat mengembangkan usaha bisnis dan mengelola hasil panen dan membuat produk lokal yang standar serta layak. Sinergi antara KDKMP dan Puskud Kalteng menjadi kunci pemerataan distribusi komoditas,” ujar Rahwati menyampaikan amanat gubernur.
Menutup sambutannya, Rahwati mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah desa dan daerah, untuk terus memberikan dukungan regulatif dan kelembagaan agar keberlanjutan program KDKMP dapat terjaga di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
Dilanjutkan dalam sesi penutupan, salah satu yang mewakili dari 150 peserta, yakni Jonathan, menyampaikan apresiasinya terhadap panitia dan narasumber yang dinilai memberikan wawasan baru serta materi yang aplikatif. Ia menilai pelatihan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga memperkuat semangat kolaborasi antarpendamping Business Assisten (BA) di lapangan.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Materinya menarik, pematerinya profesional, dan pelaksanaannya tertib. “Hidup koperasi, masyarakat sejahtera!” ujar Jonathan penuh semangat menyebut jargon koperasi.
Penutupan kegiatan ditandai dengan penyerahan sertifikat pelatihan secara simbolis kepada perwakilan peserta dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah. (RH)

