**PRADANAMEDIA/ NUSANTARA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi menandatangani Perjanjian Kerahasiaan atau Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Ayedh Dejem Group, sebagai langkah awal menuju investasi strategis di wilayah IKN.
Penandatanganan NDA ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dengan Chairman Ayedh Dejem Group, Ayedh Dejem, yang berlangsung pada Kamis (8/5). Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, dan CEO Dejem Group, Zed Ayesh.
Dalam kesepakatan awal, Dejem Group menyampaikan minat untuk mengembangkan lahan seluas 10 hektar menjadi pusat perbelanjaan modern (mall) dan kawasan campuran (mixed-use development). Lokasi ini dipilih karena memiliki posisi strategis, dengan ketiadaan pusat perbelanjaan lain dalam radius 5 kilometer, menjadikannya titik potensial dalam mendukung pertumbuhan kawasan IKN ke depan.

“Investasi ini tidak hanya soal bisnis, tapi juga bentuk kontribusi dalam membangun masa depan Ibu Kota Negara yang menjadi simbol peradaban baru Indonesia,” ujar Zed Ayesh dalam pernyataan tertulis, Jumat (9/5).
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, Dejem Group juga mempertimbangkan akuisisi lahan tambahan seluas 4 hektar. Dua hektar di antaranya akan digunakan untuk membangun masjid, sebagai bentuk dukungan terhadap kehidupan sosial dan spiritual masyarakat di sekitar kawasan.
Selepas penandatanganan, Basuki Hadimuljono turut mengajak delegasi Dejem Group untuk meninjau langsung lahan yang direncanakan menjadi lokasi investasi. Ia menyambut baik inisiatif investasi ini sebagai bentuk kepercayaan internasional terhadap masa depan IKN.
“Kami menyambut hangat niat baik dari Dejem Group. Ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di IKN, dan kami yakin proyek ini akan memperkuat citra Nusantara sebagai kota berkelanjutan dan inklusif,” ujar Basuki.
Langkah ini menjadi sinyal positif bagi iklim investasi di IKN, yang saat ini tengah dipacu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia. Dukungan dari investor global seperti Dejem Group menunjukkan bahwa IKN mulai menarik perhatian dunia, tidak hanya sebagai proyek infrastruktur, tetapi juga sebagai kawasan masa depan dengan nilai strategis tinggi di kawasan Asia Tenggara. (RH)
