Indonesia Kirim Bantuan ke Myanmar Pasca Gempa Dahsyat 7,7 Magnitudo

NASIONAL PEMERINTAHAN

**GLOBAL/ NAYPYIDAW – Indonesia dan sejumlah negara lainnya telah mengirimkan bantuan bagi Myanmar yang diguncang gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo pada Jumat (28/3). Bencana ini menyebabkan lebih dari 2.000 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya mengalami luka-luka serta kehilangan tempat tinggal.

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, melalui platform X menyampaikan belasungkawa kepada Myanmar dan Thailand, yang juga terdampak gempa. “Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar dan Thailand. Pikiran dan doa kami menyertai rakyat kedua negara selama masa sulit ini,” tulis Prabowo pada Jumat malam.

Selain itu, ia menegaskan kesiapan Indonesia untuk memberikan dukungan dalam upaya pemulihan daerah terdampak. “Indonesia siap memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk membantu pemulihan di daerah yang terkena dampak,” tambahnya.

Bantuan Indonesia untuk Myanmar

Menurut laporan kantor berita AFP, Senin (31/3/2025), Indonesia telah mengirimkan berbagai bentuk bantuan ke Myanmar, termasuk:

  • Tim pencarian dan penyelamatan
  • Tim medis
  • Bantuan logistik
  • Kapal rumah sakit militer
  • Tiga pesawat Hercules dan empat helikopter untuk membantu operasi tanggap darurat
  • 12 ton bantuan logistik yang dikirim oleh Kementerian Pertahanan

Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan penderitaan para korban serta mempercepat pemulihan wilayah yang terdampak gempa.

Dukungan Internasional untuk Myanmar

Selain Indonesia, negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina juga turut serta dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar. Sementara itu, China mengirimkan tim penyelamat beranggotakan 82 orang serta memberikan bantuan kemanusiaan darurat senilai 100 juta yuan (sekitar Rp 228 miliar).

Hong Kong juga mengirim dua anjing pencari dan penyelamat, peralatan deteksi kehidupan, serta bantuan senilai 30 juta dolar Hong Kong (sekitar Rp 63 miliar). Di sisi lain, Uni Eropa mengalokasikan dana darurat awal sebesar 2,5 juta euro (sekitar Rp 45 miliar) dan tengah menilai kebutuhan tambahan di lapangan untuk mobilisasi bantuan lebih lanjut.

Harapan bagi Pemulihan Myanmar

Dengan berbagai dukungan internasional, termasuk dari Indonesia, diharapkan pemulihan Myanmar dapat berlangsung lebih cepat dan korban terdampak segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Keberlanjutan bantuan ini akan sangat penting dalam proses rekonstruksi dan rehabilitasi setelah bencana dahsyat ini. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *