**PRADANAMEDIA/ JAKARTA — Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat menggelar dialog tingkat tinggi pertama terkait Strategic Trade Management (STM) atau Pengelolaan Perdagangan Strategis, yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, (20/5). Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam membangun kerja sama bilateral untuk memperkuat sistem pengendalian ekspor demi menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Dialog bertajuk Senior Official Dialogue (SOD) ini dibuka oleh Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar AS Heather C. Merritt, Wakil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Edi Pambudi, serta Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Koba.

Kegiatan tersebut dirancang sebagai forum strategis untuk bertukar pandangan dan merumuskan rekomendasi konkret guna memperkuat sistem pengawasan ekspor nasional Indonesia. Fokus utama adalah mencegah penyebaran barang-barang strategis dan sensitif yang dapat disalahgunakan untuk kepentingan destruktif.
Dalam sambutannya, Heather C. Merritt menyampaikan apresiasi atas inisiatif Indonesia dalam membangun sistem ekspor yang komprehensif. “Amerika Serikat bangga mendukung langkah Indonesia dalam memperkuat sistem pengendalian ekspor. Pengelolaan Perdagangan Strategis tidak hanya memperkuat perekonomian Indonesia, tetapi juga menciptakan ekosistem perdagangan yang aman dan berkelanjutan bagi kedua negara,” ujarnya.
STM Jadi Instrumen Vital Keamanan Ekonomi
Wakil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Edi Pambudi menegaskan bahwa Indonesia dan AS memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya STM sebagai komponen utama dalam menjaga keamanan ekonomi nasional maupun global.
“Indonesia dan Amerika Serikat sepakat bahwa STM merupakan elemen penting dalam menciptakan tatanan perdagangan yang aman dan bertanggung jawab,” kata Edi, seperti dikutip dari rilis resmi Kedutaan Besar AS.
Ia menambahkan, penguatan sistem STM juga akan mendorong reputasi Indonesia sebagai mitra dagang yang kredibel, sekaligus mencerminkan komitmen Indonesia terhadap perjanjian internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya dalam upaya pencegahan proliferasi senjata pemusnah massal (Weapons of Mass Destruction/WMD).
Sebagai bagian dari komitmen kerja sama, Pemerintah AS melalui program Export Control and Border Security (EXBS) memberikan dukungan teknis bagi Indonesia. Program ini dikelola oleh Export Control Cooperation Office dari Bureau of International Security and Nonproliferation, Departemen Luar Negeri AS.
Program EXBS bertujuan untuk mencegah penyebaran WMD dan teknologi militer yang dapat mengganggu stabilitas kawasan. Selain itu, EXBS mendukung negara-negara mitra, termasuk Indonesia, dalam membangun sistem pengendalian ekspor yang efektif, transparan, dan bertanggung jawab.
Membangun Masa Depan Perdagangan yang Aman
Dialog strategis ini menandai langkah konkret menuju penguatan keamanan ekonomi nasional dan regional. Kerja sama STM diharapkan menjadi fondasi penting bagi kebijakan perdagangan yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjamin perdamaian dan keamanan jangka panjang. (RH)
