Hujan Belum Tiba, Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Palangka Raya: Ayah dan Anak Tertimpa Saat Pulang Sekolah

LOKAL SOSIAL BUDAYA
Bagikan Berita

PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Hujan belum sempat turun, namun angin kencang yang melanda kawasan Jalan Patih Rumbih, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kamis (6/11) siang, sudah menimbulkan musibah. Sebatang pohon besar di tepi jalan tumbang dan menimpa dua pengendara motor yang sedang melintas.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, tepat di depan SDN 8 Langkai, saat cuaca mulai berangin kencang. Korban diketahui bernama M. Sarbini (56) dan putrinya, Raisa (12), siswi kelas VII SMPN 1 Palangka Raya, yang baru pulang dari sekolah dan bergegas menuju rumah sebelum hujan turun.

“Kami cuma jalan pelan, mau cepat sampai rumah karena takut hujan. Tiba-tiba saja pohon itu roboh dan menimpa kami,” tutur Sarbini saat ditemui di kediamannya di Jalan Batu Suli, Kamis sore.

Sarbini mengaku tidak sempat menghindar karena pohon ambruk begitu cepat.

“Saya sempat nggak sadar beberapa menit. Pas sadar, sudah di pinggir jalan, warga ramai nolongin. Kepala dan bahu langsung terasa sakit,” ujarnya.

Meski mengalami nyeri di kepala dan leher, Sarbini memilih menjalani perawatan di rumah. Ia dijemput keluarga dan diurut oleh warga sekitar.

“Alhamdulillah anak saya selamat. Cuma sekarang masih pusing dan sempat muntah,” tambahnya dengan suara lirih.

Motor Yamaha Filano berwarna pink yang mereka kendarai mengalami kerusakan ringan, dengan spion kanan patah dan beberapa bagian bodi lecet.

Saksi mata, Yusuf, pedagang gorengan yang berjualan di depan SDN 8 Langkai, mengatakan sempat mendengar suara keras sebelum pohon tumbang.

“Tadi angin kencang banget, terus ada bunyi ‘krek’ kayak pohon patah. Nggak lama langsung roboh, nimpah bapak sama anak itu. Warga langsung bantu angkat dan nolongin sebelum petugas datang,” ujarnya.

Warga sekitar segera mengevakuasi korban dan memastikan kondisi lalu lintas tetap aman hingga petugas datang membersihkan batang pohon dari badan jalan.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah daerah untuk melakukan pemangkasan dan peremajaan pohon tua di tepi jalan demi mencegah insiden serupa. Cuaca ekstrem yang kerap melanda Palangka Raya belakangan ini patut diwaspadai, terutama saat musim pancaroba. (RH)


Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *