**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menegaskan pentingnya menjaga dan memperkuat semangat toleransi antarumat beragama saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan kembali Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Maranatha, pada pagi, Sabtu (12/4).
Pembangunan gereja ini merupakan langkah lanjutan pascakebakaran yang sempat melanda bangunan sebelumnya. Kegiatan tersebut bukan hanya menjadi simbol dimulainya pembangunan fisik, tetapi juga menjadi momentum penguatan kerukunan di Bumi Tambun Bungai.
Dalam sambutannya, Gubernur Agustiar menyampaikan bahwa pembangunan rumah ibadah merupakan bentuk nyata kehadiran negara dan kepedulian pemerintah daerah dalam menjamin kebebasan beragama dan menciptakan ruang spiritual yang inklusif bagi semua kalangan.

“Toleransi dan kebersamaan adalah fondasi utama dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Semoga kita senantiasa diberi petunjuk untuk terus menanam dan merawat nilai-nilai tersebut di tanah yang kita cintai ini,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kalteng untuk terus bersatu, saling menghargai perbedaan, dan bersama-sama membangun daerah demi kesejahteraan yang berkelanjutan.
Sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan keharmonisan hidup, Gubernur dan Wakil Gubernur turut melakukan penanaman pohon endemik Kalimantan Tengah di halaman gereja. Tindakan simbolis ini mencerminkan bahwa keselarasan antarumat manusia tak terpisahkan dari kelestarian alam.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menanamkan nilai-nilai keseimbangan dalam kehidupan beragama dan pelestarian lingkungan, sebagaimana kita menanam pohon bersama hari ini,” tambah Gubernur.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan rumah ibadah adalah bagian penting dari pembentukan karakter dan spiritualitas masyarakat, serta perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun warga.
Gubernur memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan terus mendukung program-program keagamaan dan kebudayaan yang selaras dengan agenda pembangunan infrastruktur dan ekonomi daerah.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan GKE Maranatha, Rawing Rambang, mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan kontribusi pemerintah daerah dalam proses pembangunan. Ia menyebutkan bahwa dana yang telah terkumpul mencapai Rp2,1 miliar, termasuk bantuan tunai sebesar Rp1,1 miliar dari pemerintah daerah.
“Kami optimistis pembangunan akan rampung dan gereja dapat difungsikan kembali sebagai tempat ibadah dan pembinaan iman jemaat mulai Juli mendatang,” ujar Rawing.
Pembangunan kembali Gereja GKE Maranatha bukan hanya soal membangun fisik bangunan, tetapi juga memperkuat jalinan antarumat beragama dalam bingkai persaudaraan, toleransi, dan cinta Tanah Air. Momentum ini menjadi bukti bahwa Kalimantan Tengah adalah tanah yang menjunjung tinggi keberagaman dan harmoni. (RH)
