Palangka Raya, 25 November 2024 – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memfokuskan perhatian pada pengembangan sektor pendidikan sebagai upaya untuk memajukan daerah. Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci dalam mempersiapkan generasi muda yang memiliki daya saing tinggi di era globalisasi. Untuk itu, Pemprov Kalteng telah meluncurkan berbagai program unggulan yang bertujuan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) di provinsi ini.
Gubernur Sugianto menjelaskan bahwa Pemprov Kalteng telah meluncurkan beberapa program strategis, seperti Tabungan Beasiswa (TABE) Berkah, yang memberikan bantuan beasiswa kepada 20.000 mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Selain itu, terdapat juga program sekolah gratis bagi 97.000 siswa SMA, SMK, dan SLB di seluruh Kalimantan Tengah. Program ini bertujuan agar biaya pendidikan tidak menjadi kendala bagi anak-anak Kalimantan Tengah untuk melanjutkan studi mereka.
“Melalui program ini, kami memastikan tidak ada anak-anak Kalimantan Tengah yang terhambat untuk melanjutkan pendidikan hanya karena masalah biaya. Kami ingin orang tua tidak merasa terbebani, sehingga anak-anak mereka dapat fokus belajar tanpa khawatir akan biaya,” ungkap Sugianto Sabran terkait peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI.
Digitalisasi Pendidikan dan Peningkatan Fasilitas Infrastruktur
Selain program beasiswa dan sekolah gratis, Pemprov Kalteng juga mengimplementasikan digitalisasi pendidikan dengan menyediakan fasilitas internet melalui Starlink dan memasang papan tulis interaktif berbasis digital di sekolah-sekolah yang menjadi kewenangan provinsi. Langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa-siswi di Kalimantan Tengah agar dapat mengakses informasi dan belajar dengan lebih efektif di tengah kemajuan teknologi.
Gubernur Sugianto juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan guru, khususnya di daerah-daerah terpencil. Sebagai bentuk penghargaan, Pemprov Kalteng memberikan tambahan penghasilan sebesar Rp3 juta untuk guru yang bertugas di daerah terpencil dan Rp2 juta untuk guru yang bertugas di kota. Sementara itu, untuk guru tidak tetap, Pemprov memberikan kenaikan gaji sebesar Rp3,2 juta.
Program Rumah Guru Berkah
Lebih lanjut, Gubernur Sugianto mengungkapkan bahwa Pemprov Kalteng juga menjalankan program 5000 unit rumah guru Berkah dengan skema uang muka nol persen. Program ini bertujuan untuk menyediakan rumah yang layak huni bagi para guru, terutama yang bertugas di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau. “Banyak guru yang belum memiliki rumah layak huni, dan dengan program ini kami ingin meningkatkan kualitas hidup mereka,” jelas Sugianto.
Selain itu, Pemprov Kalteng juga telah mengalokasikan dana sebesar Rp12,7 miliar untuk Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), Rp6,1 miliar untuk pemasangan panel surya di sekolah-sekolah yang belum memiliki akses listrik, serta Rp3 miliar untuk pengadaan akses internet melalui Starlink.
Tanggapan Terkait Isu Anggaran Pendidikan
Menanggapi isu terkait anggaran pendidikan yang dianggap tidak mencapai 20 persen dari APBD, Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, HM. Katma F. Dirun, menegaskan bahwa anggaran pendidikan tahun 2024 sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang. “Anggaran pendidikan merupakan amanat undang-undang, dan pada tahun 2024, anggaran untuk sektor pendidikan di Kalimantan Tengah mencapai 20,59 persen dari total APBD sebesar Rp10,2 triliun,” ujar Katma.
Katma juga menjelaskan bahwa anggaran pendidikan tidak hanya tercatat di Dinas Pendidikan, tetapi juga mencakup perangkat daerah lain yang mendukung program pendidikan, sehingga anggaran sektor pendidikan telah memenuhi bahkan melebihi ketentuan yang ditetapkan.
Dengan berbagai program tersebut, Gubernur Sugianto berharap pendidikan di Kalimantan Tengah akan terus berkembang dan menghasilkan generasi yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. “Pendidikan adalah fondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik, dan kami berkomitmen untuk memastikan setiap anak di Kalimantan Tengah mendapatkan akses pendidikan yang layak,” pungkasnya. (KN)
