Gubernur Agustiar Sabran: Pendidikan dan Kesehatan “Harga Mati” untuk Masyarakat Kalteng

LOKAL PEMERINTAHAN
Bagikan Berita

PRADANAMEDIA / KOTAWARINGIN TIMUR – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, menegaskan bahwa pendidikan adalah prioritas utama pembangunan daerah. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci kemajuan bangsa dan daerah.

“Kenapa pendidikan jadi nomor satu? Karena tanpa SDM yang kuat, negara pasti mundur. Sebaliknya, negara dengan SDM tangguh pasti maju,” ucap Agustiar dalam kunjungan kerja ke Kotawaringin Timur, Jumat (19/9).

Di hadapan ratusan pelajar SMA Negeri 1 Sampit, Agustiar berbagi pengalaman masa mudanya yang penuh keterbatasan. Ia mengaku pernah hidup sederhana hingga kesulitan mengganti seragam sekolah. Namun, berkat tekad dan kerja keras, ia bisa menembus keterbatasan hingga mencapai posisinya saat ini.

“Saya ingin anak-anak di Kalteng tidak mengalami kesulitan yang sama. Semua harus bisa sekolah tanpa hambatan, baik di kota maupun di pedalaman,” tegasnya.

Program Bantuan Pendidikan dan Kesehatan

Agustiar menekankan, pemerintah tidak ingin ada anak putus sekolah hanya karena faktor biaya. Untuk itu, Pemprov Kalteng menyalurkan berbagai bantuan pendidikan yang difokuskan bagi keluarga kurang mampu.

“Kalau anak pejabat atau keluarga mampu wajar membiayai sendiri. Tapi bagi anak pedalaman atau masyarakat tidak mampu, negara wajib hadir,” katanya.

Selain pendidikan, ia juga menegaskan pentingnya layanan kesehatan gratis. Pemprov Kalteng telah membuka layanan digital Rumah Betang untuk menampung aduan masyarakat yang kesulitan berobat.

“Cukup dengan KTP Kalteng, masyarakat bisa berobat tanpa ribet administrasi,” ujarnya.

Pangan dan Pembangunan Desa

Gubernur juga menyinggung soal ketersediaan pangan. Menurutnya, Kalteng kaya akan sumber daya alam sehingga tidak seharusnya ada warga yang kelaparan atau menganggur.

“Kalau ada yang menganggur, itu karena malas. Kalimantan sangat kaya, masa depan Indonesia ada di sini,” tegasnya.

Untuk mendukung visi pembangunan, pemerintah telah mengucurkan anggaran besar ke desa-desa. Setiap kabupaten/kota juga menerima hingga Rp120 miliar untuk mendukung program prioritas di bidang pendidikan, kesehatan, dan penguatan peran tokoh masyarakat.

Sinergi Pemimpin dan Warga

Agustiar mengingatkan bahwa pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi antara pemimpin, tokoh adat, agama, dan masyarakat sangat diperlukan agar program tepat sasaran.

“Membangun daerah ini perlu kebersamaan. Kalau ada kekurangan, ingatkan kami. Jabatan hanyalah amanah, yang penting aspirasi masyarakat terserap agar kebijakan tidak salah arah,” pungkasnya.

Ia kembali menegaskan, pendidikan dan kesehatan adalah layanan dasar yang tidak bisa ditawar.
“Jangan sampai ada anak-anak di pedalaman putus sekolah hanya karena keterbatasan. Pendidikan dan kesehatan adalah hak semua masyarakat Kalteng,” tandasnya. (RH)


Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *