PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran menegaskan bahwa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) merupakan bagian penting dari sejarah pergerakan mahasiswa Indonesia. Organisasi ini lahir dengan menjadikan Marhaenisme sebagai landasan perjuangan, berpihak pada kaum kecil, membela kepentingan rakyat, serta menjaga tegaknya kedaulatan bangsa.
“Bung Karno pernah berpesan, Beri Aku Sepuluh Pemuda, Niscaya Akan Kuguncangkan Dunia. Pesan ini menegaskan betapa besar peran generasi muda dalam menggerakkan perubahan. GMNI adalah wadah lahirnya kader-kader bangsa yang kritis, militan, dan berwawasan kebangsaan,” ujar Gubernur saat menghadiri Pelantikan, Focus Group Discussion (FGD), dan Rapat Pimpinan Daerah I DPD GMNI Kalteng, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (15/9).

Peran Strategis GMNI di Tengah Arus Zaman
Menurut Agustiar, tantangan yang dihadapi bangsa saat ini berbeda dengan masa perjuangan fisik dahulu. Derasnya arus globalisasi, perkembangan teknologi digital, persaingan ekonomi global, serta perubahan sosial yang cepat menuntut generasi muda untuk lebih adaptif dan visioner.
“Dalam situasi ini, peran mahasiswa, khususnya GMNI, sangat dibutuhkan. Mahasiswa harus kritis tanpa kehilangan etika, idealis tanpa mengabaikan realitas, serta progresif tanpa tercerabut dari akar budaya bangsa,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa pembangunan tidak akan berjalan optimal tanpa sinergi semua pihak. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri, melainkan membutuhkan dukungan organisasi kemahasiswaan seperti GMNI.
Sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Visi Kalteng Maju
Agustiar menambahkan, peran strategis GMNI juga sejalan dengan upaya mendukung keberhasilan ASTA CITA Presiden serta Visi-Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak, sekaligus mewujudkan Kalteng Berkah, Kalteng Maju, Kalteng Bermartabat menuju Indonesia Emas 2045.
“Saya yakin kita semua memiliki cita-cita yang sama, yakni mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan. Harapan saya, masyarakat di pedalaman hingga perkotaan dapat memperoleh akses pendidikan, pelayanan kesehatan, hingga kebutuhan gizi yang layak,” ucapnya.
Pesan untuk Kader GMNI
Menutup sambutannya, Agustiar berpesan agar kader GMNI selalu menjaga semangat juang dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
“Kalian adalah pewaris cita-cita kemerdekaan. Jangan pernah lelah belajar dan jangan pernah berhenti berjuang. Jadilah mahasiswa yang tidak hanya piawai berdiskusi di ruang akademik, tetapi juga mampu membumikan gagasan dalam kerja nyata. Pegang teguh nilai Pancasila, persatuan huma betang, dan belom bahadat. Jadilah penggerak perubahan yang ber-attitude baik, cerdas, berintegritas, dan berkarakter nasionalis,” pungkasnya. (RH)
