**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA — Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, menegaskan bahwa Gerakan Pemuda Dayak (GERDAYAK) Indonesia merupakan organisasi besar dengan struktur kepengurusan yang tersebar di seluruh provinsi di Pulau Kalimantan. Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 GERDAYAK Indonesia sekaligus membuka secara resmi Rapat Pimpinan GERDAYAK Tahun 2025, yang berlangsung di Gedung Juang 45, Palangka Raya, Sabtu (31/5).
Dalam sambutannya, Agustiar mengapresiasi peran strategis GERDAYAK yang mengedepankan filosofi Huma Betang sebagai dasar dalam merumuskan ide dan pemikiran yang konstruktif. Ia menekankan pentingnya integritas dan daya saing organisasi, khususnya dalam menghadapi tantangan keberagaman masyarakat Kalimantan Tengah.

“GERDAYAK harus menjadi teladan dalam membangun integritas, serta mampu menciptakan gagasan yang relevan dan solutif bagi kemajuan daerah,” ujar Agustiar.
Tema HUT ke-15 GERDAYAK tahun ini, “Tingkatkan Kualitas SDM Dayak untuk Merebut Masa Depan yang Lebih Baik”, menurut Gubernur, selaras dengan visi dan misi pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah lima tahun ke depan. Ia menegaskan komitmennya bersama Wakil Gubernur untuk memperkuat pembangunan yang inklusif dan merata, terutama di wilayah pedalaman.
“Kami ingin memastikan seluruh masyarakat Kalimantan Tengah, termasuk yang berada di pelosok, mendapatkan akses yang adil terhadap pendidikan, layanan kesehatan, pangan, dan kebutuhan dasar lainnya,” ungkapnya.
Agustiar juga memperkenalkan Program Prioritas Kartu Huma Betang, yang ditargetkan mulai berjalan efektif pada tahun 2026. Saat ini, program tersebut masih dalam tahap verifikasi data untuk memastikan ketepatan sasaran.
“Kami tidak ingin ada anak-anak yang terpinggirkan dari pendidikan, tidak mendapatkan layanan kesehatan, atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari,” tegasnya.
Selain itu, Gubernur menyatakan akan mendukung berbagai program nasional yang tercantum dalam Asta Cita Presiden, seperti swasembada pangan, Program Makan Bergizi Gratis, penanggulangan stunting, penguatan Koperasi Merah Putih, hingga pengembangan Sekolah Rakyat. Ia berharap semua pihak, termasuk GERDAYAK, dapat berperan aktif dalam menyukseskan program-program tersebut.
“Keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada kolaborasi dan sinergi. GERDAYAK memiliki posisi strategis untuk turut serta dalam mewujudkan Kalimantan Tengah sebagai masa depan Indonesia,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng, Andrie Elie Embang, mengajak seluruh anggota GERDAYAK untuk berkontribusi aktif dalam mendukung visi pembangunan daerah, khususnya dalam meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Dayak.
“GERDAYAK lahir di masa krusial menuju Indonesia Emas. Maka kita harus mempersiapkan generasi muda Dayak dengan pendidikan sejak dini, dari tingkat TK hingga perguruan tinggi,” ucapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut unsur Forkopimda, Plt. Sekda Kalteng Leonard S. Ampung, para Kepala Perangkat Daerah lingkup Provinsi Kalteng, serta Ketua Umum GERDAYAK Indonesia, Yansen A. Binti.
GERDAYAK diharapkan menjadi motor penggerak perubahan sosial dan pendidikan, sekaligus penjaga nilai-nilai budaya Dayak dalam kerangka pembangunan nasional.
Acara ini menandai pentingnya sinergi antara organisasi kepemudaan berbasis etnis dan pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan sumber daya manusia di Kalimantan Tengah. (RH)
