Pradanamedia/Palangka Raya – Aroma pedas cabai, harum beras, dan wangi bawang memenuhi udara, bercampur dengan semangat warga yang memenuhi halaman Stasiun TVRI Kalimantan Tengah pada Sabtu (2/8/2025). Hari itu bukanlah pasar biasa, melainkan sebuah acara istimewa: Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok sekaligus merayakan HUT ke-63 TVRI dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, yang hadir mewakili Gubernur H. Agustiar Sabran, menegaskan kembali komitmen Pemprov Kalteng dalam memastikan ketersediaan pangan yang terjangkau bagi masyarakat.
“Pangan dengan harga terjangkau adalah kebutuhan dasar yang harus dijamin oleh negara, terutama bagi masyarakat yang rentan,” kata Yuas.
Ia juga menekankan bahwa GPM bukan hanya sebuah acara sementara, melainkan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memastikan kestabilan pasokan dan harga pangan—baik untuk konsumen maupun produsen. Selain itu, GPM menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi di Kalimantan Tengah.
Di acara ini, bahan pokok yang dijual jauh lebih murah dibandingkan harga pasar, namun kualitasnya tetap terjaga. Bagi warga yang datang, GPM bukan sekadar tempat berbelanja, tetapi juga simbol harapan. Di tengah harga yang seringkali tak menentu, ada bukti nyata intervensi pemerintah untuk melindungi kesejahteraan masyarakat.
Selain warga setempat, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah kepala perangkat daerah, pimpinan instansi vertikal, dan Kepala Stasiun TVRI Kalteng, Holil Azmi beserta jajaran.
Pemprov Kalteng menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tentang mencukupi stok dan distribusi, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk memperkuat sektor pertanian, mendongkrak konsumsi produk lokal, dan menjaga ketahanan ekonomi dari level bawah.
GPM kali ini menjadi bukti nyata bagaimana urusan pangan bisa dijadikan momentum bersama. Di tengah tumpukan sayur, beras, dan bahan pokok lainnya, semangat gotong royong dan kepedulian sosial terus dihidupkan. (AK)
