PRADANAMEDIA / JAKARTA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan keprihatinannya atas aksi demonstrasi di Surabaya yang berujung ricuh dengan pembakaran Gedung Negara Grahadi pada Sabtu (30/8) malam. Gedung bersejarah tersebut merupakan rumah dinas Gubernur Jawa Timur sekaligus kantor Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak.
Menurut Khofifah, tindakan anarkis itu tidak hanya merugikan pemerintah daerah, tetapi juga melukai rasa kebangsaan karena Grahadi telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
“Tentu kita semua prihatin. Gedung Grahadi adalah cagar budaya. Bagian barat gedung bahkan dilempari molotov hingga terbakar,” ujar Khofifah di Istana, Jakarta, Senin (1/9).

Khofifah juga meluruskan kabar simpang siur mengenai rumah Wakil Gubernur yang disebut ikut dibakar. Ia menegaskan, yang terbakar bukanlah rumah pribadi Emil Dardak, melainkan ruang kerjanya di kompleks Grahadi.
“Bukan rumah Pak Emil yang dibakar, melainkan ruang kerjanya di bagian barat gedung Grahadi,” tegas Khofifah.
Sebelum kericuhan terjadi, Khofifah mengaku sempat menemui massa aksi sekitar 30 menit untuk mendengarkan aspirasi mereka. Salah satu tuntutan yang disampaikan adalah pembebasan rekan mereka yang ditahan polisi.
“Saya bersama Pangdam dan perwakilan mahasiswa langsung ke Poltabes untuk memastikan mereka bisa kembali ke keluarga masing-masing pada malam itu juga,” ungkapnya.
Kerusakan dan Penjarahan
Pantauan pada Minggu (31/8) siang menunjukkan ruang kerja Wakil Gubernur yang terletak dekat pintu gerbang barat masih dipenuhi puing sisa kebakaran. Pagar besi di samping ruangan roboh, sementara dinding-dinding dipenuhi coretan bernada provokatif.
Beberapa ruangan lain di Gedung Grahadi juga mengalami kerusakan serius, termasuk ruang staf Biro Umum Pemprov Jatim yang sebagian besar atapnya terbakar. Massa bahkan melakukan penjarahan di ruang wartawan. Enam unit komputer, satu printer, serta sebuah televisi dilaporkan hilang.
Upaya Pemulihan
Pasca-kerusuhan, aparat keamanan bersama pemerintah daerah bergerak cepat untuk memulihkan kondisi. Sehari setelah kebakaran, aktivitas warga di sekitar kawasan Grahadi mulai pulih. Sejumlah pedagang kecil kembali berjualan di sekitar lokasi, meskipun sisa-sisa kebakaran masih terlihat jelas.
Khofifah menegaskan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penegakan hukum kepada aparat. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting agar aspirasi masyarakat dapat disampaikan dengan cara damai, tanpa merusak fasilitas publik, apalagi bangunan bersejarah. (RH)
