**PRADANAMEDIA/ PPALANGKA RAYA – Kalimantan Tengah kian menunjukkan dirinya sebagai simbol masa depan Indonesia yang hijau, damai, dan inklusif. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Garda Antang Patahu, Rudiansyah, dalam pernyataannya pada Senin (26/5).
Menurut Rudiansyah, Kalimantan Tengah sebagai Bumi Tambun Bungai merupakan cerminan nyata Bumi Pancasila, yang hidup dalam semangat Huma Betang—filosofi rumah panjang yang menjunjung tinggi keterbukaan, toleransi, dan kebersamaan dalam perbedaan.

Ia mengapresiasi langkah cepat dan terkoordinasi dari Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Polri, serta Pemerintah Daerah dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurutnya, kesigapan ini sangat penting di tengah meningkatnya potensi karhutla akibat kondisi cuaca yang kini memasuki musim kemarau basah.
“Kita punya banyak lahan gambut dan rawa yang sangat rawan terbakar. Sekali terbakar, api bisa menjalar perlahan namun terus menerus, dan sulit dipadamkan,” ujar Rudiansyah.
Ia menyerukan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga Kalimantan Tengah tetap “bebas asap”, serta mendukung penuh gerakan “Stop Karhutla” sebagai bentuk tanggung jawab kolektif terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan publik.
Tegas Lawan Intoleransi, Dukung Demokrasi Damai
Selain isu lingkungan, Garda Antang Patahu juga menyampaikan komitmennya dalam mendukung Polri untuk menghadapi berbagai ancaman terhadap kerukunan masyarakat, seperti intoleransi, radikalisme, terorisme, hoaks, dan konflik sosial. Ancaman-ancaman ini dinilai dapat merusak tatanan sosial dan mengganggu iklim demokrasi yang sedang tumbuh sehat di Indonesia.
“Kami ingin demokrasi Indonesia berkembang secara sehat dan damai, dengan masyarakat yang saling menghormati dalam keberagaman,” tambah Rudiansyah.

Usulan Forum Peduli: Sinergi untuk Masa Depan Kalimantan Tengah
Sementara itu, tokoh senior Garda Antang Patahu, Sumanto, mengusulkan pembentukan Forum Peduli Karhutla dan Pencegahan Intoleransi. Forum ini diharapkan melibatkan pemerintah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan sinergi yang kuat dalam menjaga stabilitas sosial dan lingkungan.
Tujuan forum ini tidak hanya untuk pencegahan, tetapi juga menciptakan iklim investasi yang kondusif, mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau, dan membuka lapangan kerja yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat. (RH)
