Pradanamedia/Jakarta – Harga emas terus menanjak dan kini mencetak rekor tertinggi. Pada Jumat (4/4/2025), harga logam mulia tersebut mencapai Rp 1,8 juta per gram. Lonjakan ini diprediksi belum akan berhenti—para analis memperkirakan angka Rp 2 juta per gram sangat mungkin tercapai dalam waktu dekat.
Ibrahim Assuaibi, analis pasar uang, menyebutkan bahwa harga emas berpotensi menyentuh angka psikologis Rp 2 juta per gram pada kuartal kedua tahun ini. “Kemungkinan besar emas akan menembus level Rp 2 jutaan per gram dalam kuartal kedua, peluang itu sangat terbuka,” ujarnya.
Menurut Ibrahim, pemicu utama kenaikan harga emas adalah ketidakpastian global, terutama akibat eskalasi perang dagang. Kebijakan proteksionis Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kembali memberlakukan tarif impor terhadap berbagai negara turut memperkeruh situasi ekonomi dunia.
“Ketidakpastian akibat perang dagang membuat masyarakat global mengalihkan asetnya ke instrumen yang lebih aman seperti emas,” tambahnya.
Senada dengan itu, pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra juga menilai bahwa tren kenaikan harga emas masih akan berlanjut. Ia menyoroti faktor-faktor eksternal yang memperbesar daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).
“Peluang harga emas menembus Rp 2 juta per gram di tahun ini masih sangat besar,” kata Ariston. Ia menambahkan, ketegangan geopolitik, kebijakan tarif impor dari AS, serta risiko perlambatan ekonomi global menjadi pendorong utama naiknya harga emas internasional.
Dari sisi fundamental, Ariston menekankan bahwa permintaan emas meningkat setiap tahun, sedangkan pasokan tetap terbatas. Kombinasi faktor ini menciptakan tekanan naik yang signifikan terhadap harga emas.
“Secara suplai, emas memang terbatas, sementara permintaan terus naik untuk berbagai kebutuhan, baik investasi maupun industri. Ini membuat harga emas terus mengalami tekanan naik,” tutupnya. (KN)
