Duka Myanmar: Korban Gempa Tembus 1.644 Jiwa, Bantuan Internasional Mengalir

INTERNASIONAL

Pradanamedia/Yangon – Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar terus bertambah, mencapai 1.644 jiwa, sementara 3.408 orang lainnya mengalami luka-luka, menurut laporan media pemerintah pada Sabtu (29/3). Hingga kini, 68 orang masih dinyatakan hilang di berbagai wilayah terdampak.

Bantuan Internasional Mulai Berdatangan

Seiring dengan meningkatnya upaya penyelamatan dan pemulihan, berbagai negara mulai mengirimkan bantuan ke Myanmar. Tim penyelamat dari Tiongkok tiba di Bandara Internasional Yangon dengan pesawat China Eastern Airlines, membawa 37 tenaga ahli serta lima ton pasokan medis, tenda, dan perlengkapan darurat lainnya. India juga turut serta dengan mengirimkan 15 ton bantuan kemanusiaan yang mencakup makanan, obat-obatan, dan alat penyaring air.

Dari Rusia, dua pesawat khusus tiba membawa 120 tenaga ahli, termasuk dokter anestesi, psikolog, tim pencarian K9, serta unit penyelamat. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengalokasikan dana darurat sebesar 5 juta dolar AS (sekitar Rp 82,5 miliar) untuk mendukung upaya kemanusiaan di Myanmar.

Gempa Juga Guncang Thailand, Gedung Pencakar Langit Roboh

Di Thailand, gempa turut menyebabkan kehancuran di 11 provinsi. Bangkok menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah, dengan sebuah gedung pencakar langit yang masih dalam tahap pembangunan runtuh seketika. Otoritas Thailand melaporkan sedikitnya delapan orang tewas dan 101 orang masih hilang akibat insiden tersebut.

Tak hanya bangunan modern, sedikitnya 50 masjid di Myanmar roboh saat sholat Jumat berlangsung, menewaskan hampir 300 orang, menurut laporan Khit Thit News.

Junta Myanmar Ajukan Permohonan Bantuan Langka

Di tengah bencana ini, Myanmar yang masih berjuang dengan konflik internal kini menghadapi tantangan besar dalam proses pemulihan. Junta militer yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing melakukan kunjungan ke wilayah Mandalay untuk meninjau langsung upaya penyelamatan. Dalam langkah yang jarang terjadi, junta Myanmar secara resmi mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3) berpusat di wilayah Sagaing, diikuti gempa susulan berkekuatan 6,4 hanya berselang 12 menit kemudian. Hingga kini, proses pencarian korban dan pemulihan masih berlangsung di tengah situasi yang penuh duka dan ketidakpastian. (KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *