Doa Bersama Ojol Palangka Raya: Solidaritas untuk Korban Aksi Demo di DPR RI

LOKAL SOSIAL BUDAYA

PALANGKA RAYA / PALANGKA RAYA – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Ojol Bersatu Kota Palangka Raya menggelar aksi damai dalam bentuk doa bersama, Kamis (4/9/2025) malam. Kegiatan ini berlangsung di RM Podomoro, Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, mulai pukul 19.30 WIB.

Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran, Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, serta perwakilan lintas agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Doa bersama diikuti sekitar 250 anggota komunitas ojol Palangka Raya.

Acara diawali dengan tabur bunga, dilanjutkan sambutan dari koordinator lapangan, pembacaan pernyataan sikap, doa lintas agama, hingga penyalaan lilin dan mengheningkan cipta. Kegiatan juga diisi dengan pengumpulan donasi sebagai wujud solidaritas.

Koordinator aksi, Ahmad Maulana, menegaskan kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama pengemudi ojol yang menjadi korban dalam aksi di depan Gedung DPR RI.
“Kami ingin menuntut keadilan agar aparat benar-benar berpihak pada masyarakat. Proses hukum harus dilakukan transparan, sehingga keluarga korban mendapat kepastian hukum,” ujarnya.

Ketua Aliansi Solidaritas Ojol Bersatu, Gandi, dalam pernyataan sikapnya meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku pelanggaran yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari pihak ojol. Ia juga menuntut agar hukuman berat dijatuhkan sesuai undang-undang yang berlaku.
Selain itu, mereka mendesak DPR RI dan DPRD agar serius menjalankan fungsi representasi rakyat, serta mendorong percepatan pengesahan UU Perampasan Aset.

Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo dalam sambutannya menyampaikan belasungkawa mendalam.
“Kami turut berduka atas meninggalnya saudara kita driver ojol dalam peristiwa demo di depan DPR RI. Terima kasih atas kegiatan solidaritas ini, mari kita jaga bersama keamanan dan ketertiban di Kalteng, khususnya Palangka Raya,” katanya.

Doa lintas agama yang dipimpin FKUB menutup rangkaian kegiatan, dilanjutkan penyalaan lilin dan mengheningkan cipta, mencerminkan kebersamaan dan harapan untuk keadilan bagi para korban. (AK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *