Dinamika Konfercab GMNI Palangka Raya: Walk Out Dua DPK, Dida Tetap Menang Aklamasi

LOKAL SOSIAL BUDAYA

Pradanamedia / Palangka Raya – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Palangka Raya menggelar Sidang Lanjutan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-VII pada Rabu malam (10/9/2025) di Aula KNPI Km. 1. Sidang dimulai pukul 21.30 WIB setelah sempat tertunda karena menunggu kehadiran peserta.

Sebanyak 24 peserta dari tujuh Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) tercatat hadir dalam forum tersebut. Majelis pimpinan sidang sementara dipegang oleh Pebriyanto, Dhea Vella, dan Dida Pramida, sebelum akhirnya dipilih pimpinan sidang tetap.

Dinamika Sidang: Dua DPK Walk Out

Jalannya sidang berlangsung dinamis. Dua DPK, yakni Fakultas Hukum (FH) dan FKIP, memilih walk out setelah kalah dalam penetapan pimpinan sidang. Meski begitu, proses persidangan tetap berlanjut sesuai agenda, mulai dari pengesahan peserta, pembahasan tata tertib, penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) DPC periode 2023–2025, hingga sidang komisi.

Dida Paramida Jadi Ketua DPC

Puncak konfercab berlangsung pada Sidang Pleno IV dengan agenda pemilihan Ketua dan Sekretaris DPC GMNI Palangka Raya. Hasilnya, Dida Paramida terpilih sebagai Ketua bersama M. Aditya Rosadi sebagai Sekretaris. Keduanya menang secara aklamasi dengan dukungan lima DPK definitif.

Dalam sambutannya, Dida menegaskan bahwa kemenangan ini bukanlah milik pribadi, melainkan hasil perjuangan kolektif seluruh kader.

“Amanah ini bukan kemenangan pribadi saya, melainkan kemenangan kita semua sebagai kader GMNI Palangka Raya. Ke depan, saya berkomitmen memperkuat kaderisasi, memperbaiki silabus kepemimpinan, dan memastikan estafet perjuangan dijalankan kader yang memahami dinamika organisasi,” tegasnya.

Seruan Persatuan Kader

Menutup pidatonya, Dida menyerukan agar seluruh kader menanggalkan perpecahan yang terjadi sebelumnya dan kembali bersatu. Ia menegaskan, GMNI Palangka Raya harus berdiri kokoh dengan prinsip berdaulat dalam ideologi, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya. (AMK/AK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *