Dinamika Hidup Ibu Tunggal: Perjalanan Penuh Haru, Huru-Hara, dan Hore Buku Karya Lita

HIBURAN

Tidak ada perempuan yang menikah dengan harapan akan kehilangan pasangannya. Namun, ketika kenyataan berkata lain, mereka harus menghadapi tantangan sebagai ibu tunggal. Hari-hari penuh air mata, kebingungan, kemarahan, hingga kehilangan harapan menjadi bagian dari proses yang tidak mudah. Bagi mereka yang baru memasuki fase ini, ada banyak dinamika yang harus dihadapi, sering kali tanpa tahu harus mulai dari mana.

Lita Iqtianty memahami betul perjuangan ini. Sebagai seorang ibu tunggal yang pernah mengalami perceraian, ia menuangkan pengalaman dan pembelajaran hidupnya dalam buku Hari-Hari Haru Huru-Hara tapi Hore Ibu Tunggal yang diterbitkan oleh Penerbit Miracle. Buku ini membahas berbagai aspek kehidupan setelah perceraian—mulai dari persiapan menghadapi perpisahan, urusan harta gono-gini, mencari tempat tinggal, tantangan finansial, mengasuh anak, hingga menghadapi stigma negatif dari lingkungan terhadap seorang ibu tunggal.

Kisah-Kisah Inspiratif dari Para Ibu Tunggal

Dalam buku ini, Lita tidak hanya membagikan kisahnya sendiri, tetapi juga mengajak ibu-ibu tunggal lainnya untuk berbagi pengalaman mereka. Ada yang menjadi ibu tunggal karena perceraian, kehilangan pasangan, atau bahkan memilih untuk menjalani peran ini dengan kesadaran penuh. Kisah-kisah ini menggambarkan jatuh bangun mereka dalam menghadapi tantangan hidup, terutama di bidang finansial, yang sering menjadi kendala utama bagi ibu tunggal.

Untuk membantu para ibu tunggal mengelola keuangan mereka, buku ini juga menyertakan pandangan dari perencana keuangan dan pengalaman nyata dari mereka yang berhasil mengatasi tantangan ekonomi. Selain itu, buku ini mengingatkan bahwa meskipun seorang ibu tunggal kini berjalan sendiri, ia tidak benar-benar sendirian. Ada support system yang bisa diandalkan, baik dari keluarga, sahabat, psikolog, maupun komunitas. Jika merasa kewalahan, jangan ragu untuk meminta bantuan.

Menjaga Kesehatan Mental dan Co-Parenting

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi ibu tunggal adalah menjaga kesehatan mental. Tidak jarang, mereka mengalami tekanan psikologis akibat perubahan besar dalam hidup mereka. Oleh karena itu, buku ini juga membahas pentingnya kesehatan mental dengan pandangan dari psikolog, serta bagaimana seorang ibu tunggal dapat tetap kuat menjalani perannya sebagai orang tua dan pekerja.

Selain itu, isu co-parenting—mengasuh anak bersama dengan mantan pasangan—juga menjadi sorotan. Faktanya, tidak semua co-parenting berjalan lancar, dan ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Buku ini memberikan perspektif dari psikolog, pengacara, dan akademisi yang juga ibu tunggal, sehingga pembahasannya terasa lebih relevan dan aplikatif.

Lebih dari Sekadar Buku, Sebuah Ruang untuk Berbagi

Membaca buku ini terasa seperti mendengar kisah para sahabat di sebuah coffee shop. Semua yang tertulis begitu nyata, relate, dan inspiratif. Buku ini mampu meyakinkan para perempuan—baik yang sudah menjadi ibu tunggal maupun yang tengah menghadapi kemungkinan tersebut—bahwa mereka mampu menjalani dan menyelesaikan setiap tantangan satu per satu.

Seperti kata Lita, “Masalah itu enggak pernah hilang, cuma datangnya aja gantian.” Seberat apa pun perjalanan ini, pada akhirnya ibu tunggal pun layak dan diharapkan untuk bisa berucap HORE dalam menjalani hidupnya.

Dapatkan Buku Ini Sekarang!

Buku Hari-Hari Haru Huru-Hara tapi Hore Ibu Tunggal tersedia di toko buku terdekat, marketplace, dan Gramedia.com. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *