Dikepung Api, Dihantam Krisis Anggaran: Kebakaran Hutan Israel Ungkap Masalah Lebih Dalam

INTERNASIONAL

**PRADANAMEDIA/ TEL AVIV – Kebakaran hebat yang melanda wilayah hutan dekat Yerusalem, Israel, berhasil dikendalikan pada Kamis malam (1/5) setelah berkobar selama lebih dari 30 jam sejak pertama kali muncul pada Rabu (30/4/2025). Api yang menjalar cepat memaksa evakuasi warga dan penutupan jalan serta jalur kereta, namun kini kondisi mulai pulih dan sebagian besar peringatan evakuasi telah dicabut.

Menurut laporan The Times of Israel, sekitar 5.000 hektar lahan hangus dilalap api, termasuk 3.000 hektar kawasan hutan. Meski tidak ada korban jiwa, tingkat kerusakan yang ditimbulkan disamakan dengan kebakaran besar di Carmel pada 2010.

Sementara itu, Jewish National Fund mencatat bahwa ini adalah salah satu kebakaran hutan paling parah dalam satu dekade terakhir.

Penyebab Masih Misterius, Klaim Netanyahu Dipertanyakan

Penyebab pasti kebakaran hingga kini belum dapat dipastikan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat menuding kebakaran disebabkan oleh aksi pembakaran yang dilakukan oleh warga Palestina. Ia bahkan mengklaim 18 orang telah ditangkap terkait insiden tersebut.

Namun, informasi itu segera dibantah oleh kepolisian yang menyatakan hanya tiga orang yang sedang dalam proses penyelidikan. Bahkan, Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel menyebut bahwa dugaan awal lebih mengarah pada kelalaian pendaki di sekitar Mesilat Zion, lokasi awal mula api terpantau. Jumlah pendaki yang memadati kawasan itu pada Rabu memang dilaporkan meningkat tajam.

“Masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab pastinya,” ujar juru bicara pemadam kebakaran, Tal Volvovitch.

Korban dan Dampak Langsung

Sebanyak 12 orang dilaporkan dirawat di rumah sakit, sebagian besar akibat menghirup asap tebal. Sementara itu, 10 lainnya mendapat perawatan di lokasi kejadian. Laporan dari Ambulans Magen David Adom menyebut 20 petugas pemadam kebakaran mengalami luka ringan selama proses penanggulangan.

Beruntung, tak satu pun rumah warga dilaporkan terbakar, meski banyak warga terlihat berjalan menyelamatkan diri dari kawasan Bet Shemesh saat api mulai mendekat.

Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di hutan, terutama saat perayaan Hari Kemerdekaan Israel yang lazim dirayakan dengan pesta barbekyu di alam terbuka.

Solidaritas Internasional dan Bantuan Udara

Insiden ini menarik perhatian komunitas internasional. Sejumlah negara mengirim bantuan berupa pesawat pemadam kebakaran, termasuk Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Ukraina, dan Rumania. Negara-negara lain seperti Siprus dan Makedonia Utara turut mengirim pesawat penjatuh air.

Pada Kamis pagi, 10 unit pesawat sudah beroperasi di lokasi, dan delapan unit tambahan dijadwalkan tiba pada hari yang sama.

Kebakaran Ungkap Krisis Anggaran di Israel

Namun di balik keberhasilan pemadaman, muncul sorotan tajam terhadap kebijakan fiskal pemerintah Israel. The Jerusalem Post melaporkan bahwa penanganan kebakaran sempat terhambat oleh pemangkasan anggaran terhadap lembaga-lembaga vital, termasuk dinas pemadam kebakaran.

Anggaran yang seharusnya digunakan untuk peralatan modern dan kesiapan darurat justru dialihkan ke kelompok pendukung politik, termasuk institusi pendidikan Yahudi Ortodoks dan kelompok ultra kanan. Kebijakan ini menuai kritik tajam dari oposisi.

“Anggaran penting untuk perlengkapan pemadam kebakaran dipotong demi kepentingan politik jangka pendek,” kata anggota parlemen oposisi Vladimir Beliak. “Ini menunjukkan bahwa pemerintahan Netanyahu lebih memprioritaskan kelangsungan politik daripada keselamatan publik.” (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *