Pradanamedia/ Palangka Raya – Dalam rangka memperkuat semangat kebhinekaan dan memperdalam nilai-nilai toleransi antarumat beragama, kegiatan Dialog Penguatan Moderasi Beragama resmi dibuka pada Sabtu, 19 Juli 2025, pukul 08.30 WIB di Auditorium Hindu Kaharingan Center, Jalan Tambun Bungai, Kota Palangka Raya.

Mengusung tema “Ciptakan Pemimpin Muda yang Moderat untuk Kalteng Berkah dan Kalteng Maju”, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan unsur pemuda, di antaranya Gubernur Kalimantan Tengah, Kapolda Kalteng, Danrem 102/PJG, Kabinda Kalteng, perwakilan dari Kejati, serta pejabat yang mewakili Pj. Sekda Kalteng. Selain itu, turut hadir pula organisasi Hindu, organisasi kepemudaan, perwakilan mahasiswa, siswa SMA dan SMK, serta tamu undangan dengan total peserta mencapai 70 orang.
Rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Kalteng Berkah, dan Mars Peradah, dilanjutkan dengan penampilan tari penyambutan dari Sanggar Palampang Tarung IAHN-TP Palangka Raya. Ketua panitia, Mulyadi, menyampaikan laporan kegiatan, kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua DPP Peradah, Fran Nandod, S.Pd., M.Pd., serta Kabid Bimas Hindu Kemenag Provinsi Kalteng, I Made Adyana, S.Ag.
Pembukaan resmi dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Tengah bersama unsur Forkopimda, yang secara simbolis ditandai dengan pemukulan katambung, serta penyerahan piagam penghargaan.
Dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Tengah mengajak seluruh peserta untuk memperkuat kebersamaan melalui nilai-nilai Huma Betang. Ia menekankan bahwa moderasi beragama merupakan kunci dalam membangun kerukunan menuju Kalteng Berkah dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Kapolda Kalteng menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini, dengan menekankan pentingnya moderasi beragama dalam konteks negara yang majemuk seperti Indonesia. Ia menyebut bahwa dialog seperti ini menjadi pondasi dalam menjaga toleransi antarumat beragama.
Danrem 102/PJG menegaskan bahwa pendekatan moderat sangat penting dalam menjaga harmoni di tengah masyarakat multikultural. Ia mengingatkan bahwa salah satu cara mencegah tumbuhnya kelompok intoleran dan ekstremis adalah dengan memperkuat pemahaman nilai-nilai keberagamaan yang inklusif.
Kabinda Kalteng juga mengapresiasi dialog ini sebagai contoh positif yang bisa ditiru dalam pelaksanaan program-program strategis di masa mendatang, khususnya dalam membangun kesejahteraan dan harmoni sosial di Kalteng.
Kabid Bimas Hindu Kemenag Provinsi Kalteng, I Made Adyana, menyampaikan komitmen penuh untuk mendukung seluruh program keagamaan dan pembangunan daerah. Ia mengajak para pemuda untuk bersiap mengambil peran sebagai pemimpin masa depan yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.
Sementara itu, Ketua DPP Peradah, Fran Nandod, menegaskan pentingnya menjaga serta melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Kalimantan Tengah. Ia menyampaikan bahwa falsafah Huma Betang adalah simbol keberagaman, tanggung jawab, dan gotong royong yang menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat di Bumi Tambun Bungai. (AK)
