Demokrat Tegas: Roy Suryo Bukan Kader Kami Lagi, Tak Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

NASIONAL POLITIK

**PRADANAMEDIA / JAKARTA – Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan bahwa Roy Suryo—mantan Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus pakar telematika—sudah tidak lagi menjadi bagian dari Partai Demokrat sejak lima tahun lalu. Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan spekulasi yang mengaitkan Roy Suryo dan partai berlambang mercy itu dengan isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Roy Suryo yang kini aktif menyuarakan pendapat terkait isu ijazah palsu Presiden Jokowi, bukan lagi kader Partai Demokrat. Ia telah mengundurkan diri sejak 2019,” ujar Herzaky dalam keterangannya pada Minggu malam (27/7).

Herzaky menambahkan bahwa pengunduran diri Roy Suryo saat itu disebabkan oleh perbedaan pandangan yang tidak lagi sejalan dengan arah kebijakan dan nilai-nilai yang dipegang Demokrat.

Demokrat Bantah Jadi Dalang “Partai Biru”

Pernyataan Herzaky ini juga sebagai respons atas tudingan bahwa Partai Demokrat adalah “partai biru” yang dituding berada di balik isu dugaan pemalsuan ijazah Presiden Jokowi. Herzaky menegaskan, partainya tidak pernah terlibat ataupun mendalangi manuver politik semacam itu.

Roy Suryo: Tidak Ada Bohir, Tidak Ada Kepentingan Politik

Sementara itu, Roy Suryo dalam pernyataan terpisah menegaskan bahwa ia dan timnya tidak berada di bawah kendali atau pembiayaan pihak mana pun. Ia menolak keras tudingan bahwa isu ini digerakkan oleh “bohir” atau penyokong dana politik.

“Tuduhan semacam itu omong kosong dan tidak berdasar. Kami adalah peneliti, ilmuwan. Saya, Dokter Tifa, Doktor Rismon, semuanya independen,” tegas Roy, dikutip dari Awak Media, Senin dini hari (28/7).

Roy juga menyatakan bahwa tidak ada niat dari pihaknya untuk memenjarakan atau mempidanakan Presiden Jokowi jika benar ijazah tersebut terbukti palsu. “Kami hanya ingin mengungkap fakta. Tidak ada motif politik, apalagi ingin memenjarakan siapa pun. Itu urusan hukum,” jelasnya.

Roy Suryo Akui Pernah di ‘Partai Biru’ tapi Bantah Keterlibatan

Roy juga mengakui bahwa dirinya pernah menjadi bagian dari “partai biru” selama 15 tahun dan bahkan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Namun, ia menegaskan bahwa mantan partainya tidak memiliki kaitan apa pun dengan isu yang tengah bergulir.

“Dulu saya memang dari partai yang warnanya biru. Tapi saya pastikan, insyaallah, tidak ada kaitan apa pun dengan isu ini. Bahkan, hubungan saya dengan tokoh-tokohnya pun masih baik,” katanya.

Isu “Partai Biru” Menguat setelah Sindiran Jokowi

Isu tentang “partai biru” pertama kali mengemuka setelah Presiden Jokowi menyatakan bahwa ia mencium adanya “agenda besar politik” di balik tuduhan ijazah palsu dan wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut ada sosok besar yang menjadi aktor di balik semua manuver tersebut.

“Ada agenda besar politik di balik tuduhan ijazah palsu dan pemakzulan. Feeling saya mengatakan itu, karena serangannya sistematis,” ujar Jokowi saat ditemui di Solo.

Namun, Jokowi tidak secara eksplisit menyebut nama partai atau tokoh politik tertentu.

Tudingan Mengarah setelah Penampilan Sekjen Peradi

Isyarat tentang “partai biru” makin menguat setelah Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan—yang juga menjadi pelapor Roy Suryo dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi—menghadiri wawancara di Kompas TV dengan mengenakan baju biru. Meski tidak secara gamblang menyebut pihak tertentu, Ade sempat memberikan petunjuk visual.

“Silakan masyarakat berpikir dan menilai sendiri. Hari ini saya berbaju apa? Itu mungkin bisa menjadi petunjuk,” ujarnya, tersenyum.

AHY: Tudingan Itu Fitnah Besar

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan tegas membantah segala tuduhan yang mengaitkan partainya dengan isu ijazah palsu Presiden Jokowi.

“Itu fitnah besar,” ujar AHY saat kunjungan kerja ke Desa Golong, Lombok Barat, Minggu (27/7).

Dengan berbagai klarifikasi ini, Partai Demokrat berharap publik tidak lagi mengaitkan mereka dengan narasi atau manuver politik yang tidak berdasar. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *