DeepSeek: Penantang Baru dalam Industri AI Global

TECHNO

Industri kecerdasan buatan (AI) kini semakin kompetitif dengan hadirnya DeepSeek, model AI generatif asal China yang digadang-gadang sebagai pesaing serius ChatGPT. Di balik inovasi ini, ada sosok Liang Wenfeng, seorang tokoh dengan latar belakang kuat di bidang teknologi dan algoritma.

Perjalanan Liang Wenfeng: Dari Keuangan ke AI

Liang Wenfeng lahir pada tahun 1985 di Zhanjiang, Guangdong, dan memiliki minat besar pada teknologi serta matematika sejak kecil. Ia menempuh pendidikan di Zhejiang University, meraih gelar Sarjana Teknik Informasi Elektronik pada 2007 dan Magister Teknik Informasi & Komunikasi pada 2010.

Kariernya dimulai di bidang quantitative trading, di mana ia mengembangkan strategi investasi berbasis AI. Pada 2013, ia mendirikan Hangzhou Yakebi Investment Management Co., Ltd., yang kemudian berkembang menjadi High-Flyer Quantitative Investment Management Partnership (High-Flyer) pada 2016. High-Flyer menjadi salah satu hedge fund kuantitatif terbesar di China, mengelola aset lebih dari 100 miliar yuan (22 miliar USD) pada 2021.

Kesuksesan di dunia investasi tak membuatnya puas. Pada 2023, Liang mengumumkan ekspansi fokus ke Artificial General Intelligence (AGI) dan mendirikan DeepSeek, yang langsung merilis model bahasa besar (LLM) pertamanya di tahun yang sama.

Keunggulan DeepSeek Dibandingkan ChatGPT

DeepSeek memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya diperhitungkan sebagai pesaing ChatGPT:
Biaya Per Token 96% Lebih Murah: DeepSeek memiliki efisiensi operasional yang lebih tinggi dibandingkan OpenAI, memungkinkan layanan AI yang lebih terjangkau.
Dukungan dari Pemerintah China: Dengan kebijakan strategis China yang mendorong kemandirian AI, DeepSeek mendapatkan insentif dan dukungan regulasi.
Model AI yang Kompetitif: DeepSeek dikembangkan dengan pendekatan inovatif yang tidak hanya meniru teknologi Barat, tetapi juga menghadirkan solusi efisien.

Tantangan yang Dihadapi DeepSeek

Meski menjanjikan, DeepSeek juga menghadapi beberapa tantangan utama:
Sensor Informasi yang Ketat: DeepSeek mengikuti kebijakan pemerintah China dalam menyaring isu politik sensitif, yang bisa menjadi kendala dalam ekspansi global.
Fitur yang Masih Terbatas: Saat ini, DeepSeek belum mendukung fitur suara, pembuatan gambar, atau pengeditan kanvas seperti ChatGPT.
Kekhawatiran Keamanan Data: Dengan server yang berbasis di China, ada perhatian terkait pengelolaan data pengguna, terutama di wilayah dengan regulasi ketat seperti Uni Eropa.

Dampak Global & Masa Depan DeepSeek

Hadirnya DeepSeek tak hanya mengubah persaingan AI, tetapi juga berdampak pada pasar teknologi global. Harga saham Nvidia sempat turun akibat kekhawatiran persaingan ini, mengingat DeepSeek menunjukkan bahwa China mampu mengembangkan teknologi AI yang mandiri.

Jika DeepSeek terus berinovasi dan memperbaiki fitur-fiturnya, bukan tidak mungkin AI ini akan menjadi pesaing dominan ChatGPT di masa depan. Dengan efisiensi biaya dan dukungan kuat dari pemerintah China, DeepSeek berpotensi menjadi pemimpin baru dalam industri AI generatif global. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *