“Dari Konter Pulsa hingga Ruang Wisuda: Kisah Inspiratif Lulusan Termuda dan Tertua UT Palangka Raya 2025”

LOKAL PENDIDIKAN
Bagikan Berita

PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Momen wisuda Universitas Terbuka (UT) Palangka Raya Periode II Tahun 2025 bukan hanya menjadi ajang perayaan akademik, tetapi juga panggung bagi kisah-kisah inspiratif para lulusan yang berhasil menaklukkan tantangan dalam menempuh pendidikan tinggi.

Salah satunya datang dari Siti Astiani, wisudawati termuda sekaligus berprestasi di antara ratusan lulusan tahun ini. Perempuan berusia 23 tahun itu terlihat penuh semangat saat mengikuti prosesi wisuda di GPU Tambun Bungai, Jalan W. Sudirohusodo, Langkai, Palangka Raya.

“Saya mulai kuliah di usia 19 tahun dan sangat bersyukur bisa lulus tepat waktu. Apalagi dinobatkan sebagai wisudawati berprestasi, rasanya luar biasa,” tutur Siti dengan senyum bangga, Kamis (9/10).

Siti meraih gelar Sarjana Manajemen setelah menempuh pendidikan selama empat tahun. Yang membuatnya semakin istimewa, selama kuliah ia juga menjalankan usaha konter pulsa untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Selain kuliah, saya juga bekerja. Jadi harus pintar membagi waktu,” ungkapnya.

Menurut Siti, kunci keberhasilannya terletak pada kedisiplinan dan fokus dalam mempelajari modul pembelajaran yang disediakan Universitas Terbuka.

“Saya selalu berusaha memahami materi dari modul yang diberikan. Dari situ saya bisa mengikuti ujian dengan lebih baik,” jelasnya.

Bagi Siti, keberhasilan menyelesaikan kuliah bukan semata hasil kecerdasan akademik, tetapi juga wujud tanggung jawab pribadi.

“Motivasi saya sederhana: menyelesaikan apa yang sudah saya mulai,” katanya mantap.

Kini, setelah resmi menyandang gelar sarjana, Siti memilih untuk fokus mengembangkan usaha konternya sebelum melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.

Tak Ada Kata Terlambat untuk Belajar

Cerita inspiratif juga datang dari Agus Marsudi (52), salah satu wisudawan tertua dalam acara tersebut. Pria asal Palangka Raya itu berhasil menyelesaikan studinya di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Meski disibukkan dengan tugasnya sebagai aparatur sipil negara (ASN), Agus membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus belajar dan berkembang.

“Saya ingin menunjukkan bahwa menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia. Selama ada kemauan, pasti ada jalan,” ujarnya.

Baginya, fleksibilitas sistem pembelajaran di Universitas Terbuka menjadi alasan utama ia mampu menyeimbangkan pekerjaan dengan kuliah.

“UT memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin belajar, tanpa harus meninggalkan pekerjaan,” tambahnya.

Semangat Tanpa Batas

Kisah Siti dan Agus menjadi cerminan semangat mahasiswa Universitas Terbuka Palangka Raya yang tak mengenal usia dan keadaan. Mereka membuktikan bahwa pendidikan terbuka bukan hanya slogan, melainkan jalan nyata menuju perubahan hidup.

Melalui momen wisuda ini, UT Palangka Raya kembali menegaskan komitmennya dalam memperluas akses pendidikan tinggi di seluruh pelosok negeri, menghadirkan generasi pembelajar yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing.

Kisah para lulusan Universitas Terbuka Palangka Raya ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan fleksibel berbasis teknologi mampu membuka kesempatan bagi siapa pun untuk meraih impian—tanpa terkendala usia, profesi, atau jarak. (RH)


Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *