Cipayung Plus Kalteng Temui Menteri Mukhtarudin, Dorong Pemuda Jadi Mitra Strategis Perlindungan Migran

NASIONAL PEMERINTAHAN

PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Sejumlah organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Cipayung Plus Kalimantan Tengah menggelar pertemuan dengan Menteri Pemberdayaan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, di Jakarta.

Pertemuan tersebut bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan bentuk harapan besar generasi muda agar kehadiran putra daerah di kabinet dapat membawa angin segar bagi perlindungan tenaga kerja migran Indonesia.

Ketua Badko HMI Kalimantan Tengah, Restu Ronggo Wicaksono, menegaskan bahwa pelantikan Mukhtarudin sebagai menteri merupakan kebanggaan bagi masyarakat Bumi Tambun Bungai. Namun, kebanggaan itu, menurutnya, harus diiringi kerja nyata dan kolaborasi.

“Pemuda harus ditempatkan sebagai subjek pembangunan, bukan hanya objek. Kami siap menjadi mitra strategis agar program kementerian benar-benar dirasakan sampai ke daerah,” ujarnya, Jumat (19/9).

Restu juga menekankan pentingnya ruang partisipasi pemuda dalam kebijakan publik. Salah satu gagasan yang akan didorong adalah sosialisasi tentang pekerja migran di Kalimantan Tengah, sekaligus menggali peluang ekonomi rakyat dari sektor tersebut.

“Kami ingin memastikan pemuda Kalteng tidak sekadar jadi penonton, melainkan turut terlibat dalam membangun SDM unggul sesuai visi pemerintah,” tambahnya.

Mukhtarudin Sambut Semangat Pemuda

Menanggapi hal tersebut, Mukhtarudin menyambut positif aspirasi Cipayung Plus Kalteng. Ia menilai perlindungan pekerja migran tidak bisa hanya dijalankan oleh pemerintah, melainkan harus melibatkan kolaborasi lintas elemen, termasuk peran aktif generasi muda.

“Pemuda adalah mitra strategis. Kita perlu membangun ekosistem yang bukan hanya melindungi pekerja migran, tetapi juga mengangkat martabat mereka sekaligus memberi manfaat nyata bagi daerah asal,” kata Mukhtarudin.

Pertemuan ini menjadi cerminan semangat kolaborasi baru antara pemuda dan pemerintah. Harapannya, Mukhtarudin tidak hanya sukses mengawal kebijakan di kementerian, tetapi juga tampil sebagai teladan kepemimpinan yang dekat dengan masyarakat.

Lebih jauh, momentum ini diyakini akan menjadi awal sinergi baru: pemuda sebagai agen perubahan, pemerintah sebagai fasilitator, dan masyarakat sebagai penerima manfaat. Kehadiran putra daerah di kabinet dianggap peluang besar yang tidak boleh berlalu tanpa meninggalkan warisan nyata bagi Kalimantan Tengah. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *