Cekcok Saat Mabuk Berujung Bacok, Dua Pekerja Sawit di Gunung Mas Luka Serius

HUKAM LOKAL
Bagikan Berita

Pradanamedia/Gunung Mas – Suasana barak karyawan PT Kahayan Agro Plantation I (KAP) di Kelurahan Tumbang Marikoi, Kecamatan Damang Batu, Gunung Mas, mendadak ricuh pada Sabtu (6/12/2025) siang. Dua pekerja sawit mengalami luka bacok setelah terlibat pertikaian dengan seorang rekan mereka yang diduga dalam kondisi mabuk.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 11.15 WIB itu kini ditangani Polsek Kahayan Hulu Utara.

Awalnya Sedang Minum Miras di Dalam Barak

Insiden bermula ketika Arief Septianda, seorang kerani buah, mendatangi Barak Kopel 2 No. 04 untuk menjemput Herman Willy Silalahi, mandor buah, yang dijadwalkan berangkat bekerja ke kebun sawit. Saat tiba di barak, Arief mendapati Herman, Arbain, EmBek, dan seorang pria bernama Yogi sedang menenggak minuman keras.

Saat diajak bekerja, Herman menolak dan meminta Arief menunggu hingga minuman mereka habis. Arief kemudian kembali ke kamarnya untuk mandi. Tak lama berselang, ia mendengar suara gaduh dari arah barak Herman.

Cekcok Berlanjut Jadi Aksi Penyerangan

Ketika keluar untuk mengecek, Arief melihat Embek dan Arbain terlibat adu mulut panas. Embek lalu pulang ke kamarnya namun kembali dengan membawa sebilah mandau yang sudah terhunus di tangan kirinya.

Tanpa banyak bicara, Embek menuju barak Herman. Arbain mencoba menghadangnya, namun mandau tersebut langsung diayunkan hingga melukai tangan kanan Arbain.

Tak berhenti di situ, Embek menerobos masuk ke barak dan membacok Herman hingga mengenai pahanya.

Korban Berusaha Menghentikan Pelaku, Tapi Ikut Terluka Parah

Melihat kondisi itu, Arbain masuk ke barak dan memiting Embek untuk menghentikan serangan. Mereka terjatuh keluar ruangan, namun pitingan Arbain terlepas. Embek kembali mengayunkan mandau satu kali ke arah tangan kanan Arbain, lalu satu kali ke bagian dada kiri korban.

Beberapa saat kemudian, Asisten Kepala PT KAP I, Zaky Khameneey, tiba di lokasi. Embek langsung kabur dengan mengendarai sepeda motor trail sambil membawa mandau tersebut.

Korban Dilarikan ke Puskesmas

Pihak perusahaan segera mengevakuasi Herman dan Arbain ke Puskesmas Tumbang Marikoi untuk mendapatkan perawatan intensif. Polisi yang menerima laporan langsung menuju lokasi, mengamankan barang bukti, mencatat saksi, dan menerbitkan permintaan visum.

Hingga kini, laporan polisi resmi belum diterbitkan karena keluarga masih menunggu kondisi kedua korban yang dirawat intensif.

Sementara itu, polisi masih memburu Embek yang telah melarikan diri setelah penyerangan. (AK)


Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *