BPB-PK Kalteng Laporkan Perkembangan Karhutla, Banjir, dan Kebakaran Pemukiman

HUKAM LOKAL PEMERINTAHAN

PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melaporkan perkembangan terkini terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, serta kebakaran permukiman di wilayah Kalteng.

Kepala Pelaksana BPB-PK Kalteng, Ahmad Toyib, mengungkapkan bahwa sejak 1 Januari hingga 8 Februari 2025, terdeteksi sebanyak 69 titik panas (hotspot). Namun, pada 8 Februari, tidak ditemukan titik api baru maupun kejadian karhutla, sehingga luas lahan yang terbakar tetap berada di angka 7,20 hektare.

“Meskipun saat ini ancaman karhutla tidak ditemukan, bencana banjir masih terjadi di dua kabupaten, yakni Barito Selatan dan Pulang Pisau,” ujarnya pada Senin (10/2/2025).

Di Kabupaten Barito Selatan, banjir telah berlangsung selama 33 hari sejak 7 Januari 2025 dan masih berdampak pada Kecamatan Dusun Hilir, khususnya di Desa Mahajandau dan Desa Sungai Jaya. Akibatnya, sebanyak 825 kepala keluarga (KK) atau 2.661 jiwa terdampak, meskipun tidak ada pengungsi. Selain itu, tujuh fasilitas umum turut terkena dampak.

Sementara itu, di Kabupaten Pulang Pisau, banjir yang mulai sejak 5 Desember 2024 telah berlangsung selama 64 hari. Banjir melanda Kecamatan Sebangau Kuala, khususnya di Desa Paduran Mulya dan Desa Sebangau Jaya, dengan jumlah warga terdampak sebanyak 171 KK atau 560 jiwa. Meski demikian, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan rumah atau fasilitas umum yang signifikan.

Secara keseluruhan, bencana banjir di Kalteng telah berdampak pada dua kabupaten, dua kecamatan, dan empat desa/kelurahan, dengan total 996 KK atau 3.221 jiwa terdampak.

Selain banjir, BPB-PK Kalteng juga mencatat kejadian kebakaran permukiman di Kabupaten Gunung Mas pada Jumat, 7 Februari 2025. Kebakaran terjadi di Jalan Lintas Desa Tariak-Kurun, Kecamatan Kurun, yang menghanguskan sebuah rumah kos atau barak berisi lima pintu milik warga bernama Wiro dan Winda Wiwin.

Meskipun masih terdapat bencana banjir dan kebakaran permukiman, saat ini status siaga darurat bencana karhutla serta status darurat bencana banjir di Kalteng dinyatakan nihil.

“BPB-PK Kalteng terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengantisipasi potensi peningkatan intensitas bencana, terutama menjelang musim kemarau mendatang,” pungkas Ahmad Toyib. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *